syiar

Nabi Muhammad SAW menyaksikan Hilful Fudhul, dan Spirit Hilful Fudhul

Sabtu, 12 April 2025 | 18:00 WIB
Ilustrasi peristiwa Hilful Fudhul (foto Yt@1001EnsiklopediaIslam)

Qushay meninggal dunia, lalu muncul konflik antara bani Abdu Manaf dengan bani Abdud Dar untuk mempereburkan jabatan rifadah dan sigayah di Makkah.

Salah satu contoh yang menunjukkan atas hal itu ialah penegasan Nabi SAW dalam sebuah riwayat bahwa beliau hanya melihat satu sumpah pada orang-orang musyrikin.

Bedanya lagi ialah bahwa hilfu al-muthayyibin tidak mengandung makna-makna semangat membela keadilan seperti hilfu al-fudhul, yang Rasulullah Shallallahu Alaihi ua Sallam ikut ambil bagian di dalamnya.

Ibnu Ishak menuturkan bahwa pada saat itu Nabi berusia dua puluh tahun.

Nilai yang terkandung dari perjanjian itu adalah kejalasan bahwa sesungguhnya keadilan adalah nilai yang absolut bukan relatif.

Dan Rasulullah merasa bangga ikut ambil bagian dalam peristiwa hilful fudhul tersebut.

Betapa pun nilai-nilai yang positif harus dijunjung tinggi, sekalipun hal itu muncul dari orang-orang jahiliah.  *

 

Halaman:

Tags

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB