Awas hahaya Anthrax, jangan makan daging sapi mati yang disembelih, ini kasusnya

photo author
- Jumat, 7 Juli 2023 | 09:30 WIB
Ilustrasi - Panitia menata daging sapi usai proses penyembelihan sapi kurban terbesar di Masjid Jami Al Haq Desa Tembok Kidul, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (29/6/2023). ( ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Ilustrasi - Panitia menata daging sapi usai proses penyembelihan sapi kurban terbesar di Masjid Jami Al Haq Desa Tembok Kidul, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (29/6/2023). ( ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)



ANTHRAX kembali menyerang Gunungkidul, khususnya di Kapanewon Semanu. Serangan ini memang bukan yang pertama. Tahun lalu, penyakit serupa juga melanda kawasan ini. Namun, kali ini lebih banyak disebabkan oleh kecerobohan manusia.

Sebab, diduga yang terserang Anthrax adalah mereka yang mengonsumsi daging sapi mati. Bahkan, sapi tersebut telah dikubur, kemudian dibongkar dan dagingnya dibagi-bagikan.

Tujuannya mungkin baik, yakni untuk mengurangi kerugian pedagang sapi. Namun, bahayanya tidaklah sebanding, karena mengancam keselamatan manusia.

Baca Juga: Beroperasi Tanpa Masinis, LRT Jabodetabek Akan Uji Coba Terbatas dengan Penumpang pada 12 Juli 2023

Di daerah tersebut memang dikenal budaya meringankan tetangga, antara lain dengan membagi-bagikan daging sapi yang mati karena penyakit, dan dijual perpaket seharga sekitar Rp 40 ribu. Uang tersebut kemudian diberikan kepada yang punya sapi mati.

Dilihat semangatnya memang bagus, semangat gotong royong dan meringankan beban tetangga. Namun, tingkat bahayanya sangat besar, karena sapi yang mati karena penyakit sangat potensial menular ke manusia, atau lebih sering dikenal dengan penularan secara zoonosis.

Diduga kuat sapi mati tersebut sudah terkontaminasi Anthrax sehingga ketika dimakan manusia menjadi tertular. Akibat kejadian suspect Anthrax di Gunungkidul itu, tiga orang meninggal dunia, sedang puluhan lainnya dinyatakan suspect dan masih menjalani perawatan.

Baca Juga: Pagar dan Sarpras Pedestrian Diperbaiki, Dishub Yogyakarta Tegaskan Larangan Parkir di Jalan Sarkem

Dinas Peternakan setempat sebenarnya sudah mengingatkan tentang bahaya konsumsi sapi mati, apalagi terkena Anthrax. Namun, rasanya budaya untuk meringankan beban tetangga sangat kuat, sehingga mereka tidak menghiraukan anjuran dinas setempat. Alhasil, mereka membongkar kuburan sapi dan mengomsumsi dagingnya secara bersama-sama hingga menuai penyakit.

Dalam ajaran Islam sebenarnya sudah jelas bahwa memakan bangkai binatang adalah haram hukumnya. Islam mengajarkan umatnya untuk memakan makanan yang halal dan baik atau toyib. Hewan yang terkontaminasi penyakit jelas tidak masuk kategori toyib, sehingga dilarang dimakan, karena akan membahayakan manusia.

Andai anjuran ini dipatuhi, niscaya tidak ada yang terserang Anthrax atau sejenisnya. Namun dasar sifat manusia yang inginnya membantah dan tidak percaya dengan anjuran yang baik, maka mereka menerima akibatnya, terpapar Anthrax.

Baca Juga: Kapolri Ungkap Ada Dugaan Penistaan Agama di Ponpes Al Zaytun

Karena hal ini sudah menyangkut keselamatan manusia, maka pemerintah kabupaten setempat harus bertindak tegas demi keselamatan bersama. Penduduk dilarang memakan sapi atau hewan yang sudah mati. Hewan yang sudah mati harus dikubur dan tak boleh dibongkar. Bila aturan ini dijalankan, niscaya akan meminimalisasi merebaknya Anthrax di Gunungkidul. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X