Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah SAW! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah takut dan raja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Kelima, bersikap ikhlas, sebagaimana firman Allah SWT: ”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata:
“Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” ( QS. At-Taubah, 9:59).
Keenam, selalu tekun beribadah. Orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran Islam dalam bentuk tekun beribadah, baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah, tentunya akan jauh lebih bahagia hidupnya. Hidup mereka akan dipenuhi dengan ridha Allah SWT.
Firman Allah SWT: ”Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” ( Q.S. Al-A’raf, 7:170).
Ketujuh, taubat nasucha. Tidak akan bahagia hidup seseorang sebelum ia melakukan taubat jika ia mempunyai dosa, apalagi jika itu adalah dosa besar dalam Islam. Firman Allah SWT:
”Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: “Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( Q.S. Al-An’am, 6:54).
Baca Juga: KPK berikan bimbingan teknis Program Desa Anti Korupsi, ini tujuannya
Kedelapan, rajin berpuasa. Puasa merupakan salah satu ibadah yang dapat mendatangkan kebahagiaan dunia-akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” (HR. Ahmad).
Kesembilan, belajar menjadi pendengar yang baik. Dengan menjadi pendengar yang baik, kita akan lebih menghargai tentang hubungan antar manusia dan persahabatan.
Orang lain pun akan lebih menghargai kita, sebagaimana firman-Nya:
”yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( Q.S. Az-Zumar, 39:18).