Begini cara jalan Rasulullah di bumi Allah, yuk dicontoh, sebab menunjukkan sifat dan akhlak

photo author
- Selasa, 16 Mei 2023 | 10:30 WIB
 Ilustrasi (IG @umroh.backparkerinfo)
Ilustrasi (IG @umroh.backparkerinfo)

Baca Juga: Survei Charta Politika: Pemilih Tak Puas dengan Kinerja Jokowi Cenderung Dukung Prabowo

Sebagian  ulama salaf  memakruhkan berjalan   dengan langkah    yang    lemah    dan    dibuat- buat,    sehingga    diriwayatkan    dari  Umar    bahwa    ia    melihat    seorang  pemuda        berjalan        pelan- pelan. Maka ia bertanya, Mengapa kamu berjalan         pelan?         Apakah        kamu sedang  sakit?  Pemuda             itu  menjawab,     Tidak,   wahai     Amirul  Mu- minin.

Maka  Umar memukulnya  dengan  cambuk  dan  memerintahkan      kepadanya  agar  berjalan       dengan    langkah yang kuat.

Makna   yang  dimaksud dengan haunan dalam ayat ini ialah rendah hati   dan   anggun, seperti       yang  disebutkan  dalam  sabda  Rasulullahﷺ:

اِذَا اَتَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَلَا تَأْتُوْهَا وَاَنْتُمْ تَسْعَوْنَ وَأْتُوْهَا وَعَلَيْكُمُ السِّكِيْنَةُ فَمَا اَدْرَكْتُمْ فَصَلَّوْا وَمَا فَاتَكُمْ فَاَتِمُّوْا
Apabila  kalian mendatangi (tempat)  salat  (masjid), janganlah kalian   mendatanginya          dengan   berlari   kecil,  tetapi        berjalanlah  dengan  langkah yang tenang.   Apa yang    kalian   jumpai    dari   salat   itu, kerjakanlah dan    apa    yang    kamu tertinggal                        darinya, maka  sempurnakanlah.

Baca Juga: Terkuak Penyebab Kebakaran di Ponpes Darul Muttaqin Bolong Selopampang Temanggung

Abdullah    ibnul    Mubarak    telah  meriwayatkan dari  Ma'mar,  dari Umar ibnul Mukhtar, dari Al- Hasan Al- Basri   sehubungan         dengan makna  finnan- Nya:    Dan    hamba- hamba Tuhan  Yang              Maha Pemurah.  (Al- Furqan,       [25:63]),  hingga  akhir  ayat.

 Bahwa    orang- orang mukmin adalah orang- orang yang  rendah        hati  demi  Allah, pendengaran           dan penglihatan  serta   semua           anggota   tubuh mereka  menampilkan   sikap   yang  rendah  hati;  sehingga    orang   yang jahil      menduga  mereka   sebagai orang  yang  sakit,  padahal  mereka  sama  sekali tidak    sakit.

Sesungguhnya    mereka   adalah   orang- orang yang sehat, tetapi hati mereka    dipenuhi     oleh   rasa   takut  kepada   Allah,    tidak   seperti  selain mereka;    dan mereka   tidak menyukai   dunia                           karena pengetahuan    mereka            tentang  akhirat. Maka mereka mengatakan dalam    doanya,    

Segala    puji    bagi  Allah    yang    telah      menghilangkan  kesedihan       dari       kami. Ingatlah,  demi  Allah,       kesusahan    mereka  tidaklah                  seperti kesusahan  manusia.  Tiada  sesuatu  pun  yang  menjadi   dambaan      mereka   selain dari                               memohon    surga. Sesungguhnya     mereka   menangis karena takut        terhadap    neraka.  Sesungguhnya  barang  siapa  yang  tidak        berbelasungkawa  dengan  belasungkawa Allah, maka jiwanya akan  dicabut  meninggalkan  dunia  dalam          keadaan   kecewa.  Dan  barang    siapa    yang    tidak  melihat nikmat     Allah selain  hanya  pada makanan  atau minuman,  maka sesungguhnya amalnya  akan  sedikit  dan   azabnya   akan   datang  menimpanya.

Baca Juga: Petung Jawa weton Rabu Pon 17 Mei 2023, banyak kemauannya meski harus prihatin, penampilan meyakinkan

Dalam lanjutan ayat AlFurqon diatas Allahﷻ berfirman

وَاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
dan       apabila      orang- orang      jahil menyapa  mereka,  mereka  mengucapkan    kata- kata       yang  baik. (Al- Furqan, [25:63])

Yaitu     apabila     orang- orang     jahil  menilai       mereka      sebagai      orang- orang   yang      kurang   akalnya   yang diungkapkannya     kepada       mereka dengan      kata- kata       yang      buruk,  maka  mereka  tidak  membalasnya  dengan               hal    yang    semisal,  melainkan                memaafkan,     dan  tidaklah             mereka  mengatakan  perkataan kecuali  yang baik- baik. Seperti           yang     dilakukan   oleh  Rasulullahﷺ; semakin  orang jahil   bersikap       keras,  maka        semakin pemaaf dan penyantun  pula   sikap  beliau.   Dan seperti                 yang  disebutkan     oleh     firman       Allahﷻ  dalam ayat yang lain:

وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ
Dan    apabila     mereka     mendengar perkataan  yang  tidak  bermanfaat,  mereka        berpaling       darinya.       (Al- Qasas, [28:55])

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X