HARIAN MERAPI - Hari Dokter Nasional diperingati setiap tanggal 24 Oktober, bertepatan dengan hari lahir Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati jasa para dokter yang telah mengabdikan diri dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia.
Hari Dokter Nasional menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan peran dokter dalam menjaga kesehatan masyarakat. IDI sendiri telah berdiri selama 75 tahun dan berkomitmen untuk terus berkarya dalam membangun sistem kesehatan yang lebih baik.
Dalam peringatan Hari Dokter Nasional, berbagai kegiatan dapat dilakukan, seperti
pengobatan gratis, senam sehat, konsultasi kesehatan gratis, dan lain-lain. Tema Hari Dokter Nasional 2025 adalah '75 Tahun IDI Berkarya, Membangun Kesehatan Bangsa', yang mencerminkan komitmen IDI dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Mengapa korban pesantren Al Khoziny tak menuntut ?
Sedangkan teman peringatan setahun lalu adalah: “Tangan yang Menyembuhkan, Hati yang Peduli,” yang menekankan dedikasi, kasih sayang, dan empati yang diberikan dokter dalam praktik medisnya, serta peran penting yang mereka mainkan dalam menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan.
Di samping memperhatikan tentang kesehatan secara fisik atau raganya, Islam menekankan
juga perlunya kesehatan psikis atau jiwanya. Program pelayanan kesehatan jiwa dibutuhkan guna menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwanya.
Al-Qur’an sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan di dunia ini telah memberikan rambu-rambu bagi setiap manusia untuk menjaga kesehatan jiwanya menuju kepada hidup yang berkeseimbangan.
'Mens sana in corpore sano' adalah sebuah frase Latin yang berarti 'Jiwa yang sehat dalam
tubuh yang sehat'. Frase ini berasal dari kata-kata puisi satir Romawi kuno, Juvenal, yang menulis 'Orandum est ut sit mens sana in corpore sano' ('Doakanlah agar memiliki jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat').
Frase ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental. Artinya, seseorang tidak dapat memiliki jiwa yang sehat jika tubuhnya tidak sehat, dan
sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara bersamaan melalui pola hidup sehat, olahraga, dan kegiatan yang positif.
Berikut ini beberapa panduan ayat Al-Qur’an yang memberikan tuntunan bagaimana
menjaga kesehatan jiwa bagi seorang muslim; yakni:
Pertama, orang yang sehat jiwanya mendapatkan karunia yang sangat besar dari-Nya.
Firman Allah SWT: “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman
ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran; 3:164).
Kedua, menjaga kesucian jiwa dimulai dari upaya preventif. Firman Allah SWT: “Maka
berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka diamembunuhnya. Dia (Musa) berkata, ''''Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.'''' (QS. Al- Kahfi; 18:74).
Ketiga, janganlah seseorang merasa dirinya adalah orang yang suci dan menyepelekan
orang lain. Firman Allah SWT: “Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm; 53:32).