Mens sana in corpore sano

photo author
- Kamis, 23 Oktober 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.(kiri) (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.(kiri) (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Hari Dokter Nasional diperingati setiap tanggal 24 Oktober, bertepatan dengan hari lahir Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati jasa para dokter yang telah mengabdikan diri dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia.

Hari Dokter Nasional menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan peran dokter dalam menjaga kesehatan masyarakat. IDI sendiri telah berdiri selama 75 tahun dan berkomitmen untuk terus berkarya dalam membangun sistem kesehatan yang lebih baik.

Dalam peringatan Hari Dokter Nasional, berbagai kegiatan dapat dilakukan, seperti
pengobatan gratis, senam sehat, konsultasi kesehatan gratis, dan lain-lain. Tema Hari Dokter Nasional 2025 adalah '75 Tahun IDI Berkarya, Membangun Kesehatan Bangsa', yang mencerminkan komitmen IDI dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Mengapa korban pesantren Al Khoziny tak menuntut ?

Sedangkan teman peringatan setahun lalu adalah: “Tangan yang Menyembuhkan, Hati yang Peduli,” yang menekankan dedikasi, kasih sayang, dan empati yang diberikan dokter dalam praktik medisnya, serta peran penting yang mereka mainkan dalam menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan.

Di samping memperhatikan tentang kesehatan secara fisik atau raganya, Islam menekankan
juga perlunya kesehatan psikis atau jiwanya. Program pelayanan kesehatan jiwa dibutuhkan guna menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwanya.

Al-Qur’an sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan di dunia ini telah memberikan rambu-rambu bagi setiap manusia untuk menjaga kesehatan jiwanya menuju kepada hidup yang berkeseimbangan.

'Mens sana in corpore sano' adalah sebuah frase Latin yang berarti 'Jiwa yang sehat dalam
tubuh yang sehat'. Frase ini berasal dari kata-kata puisi satir Romawi kuno, Juvenal, yang menulis 'Orandum est ut sit mens sana in corpore sano' ('Doakanlah agar memiliki jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat').

Baca Juga: BRI Tuntaskan Penyaluran Dana Pemerintah Rp55 Triliun untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Mengalir Ke Sektor Produktif dan UMKM

Frase ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental. Artinya, seseorang tidak dapat memiliki jiwa yang sehat jika tubuhnya tidak sehat, dan
sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara bersamaan melalui pola hidup sehat, olahraga, dan kegiatan yang positif.

Berikut ini beberapa panduan ayat Al-Qur’an yang memberikan tuntunan bagaimana
menjaga kesehatan jiwa bagi seorang muslim; yakni:

Pertama, orang yang sehat jiwanya mendapatkan karunia yang sangat besar dari-Nya.
Firman Allah SWT: “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman
ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran; 3:164).

Kedua, menjaga kesucian jiwa dimulai dari upaya preventif. Firman Allah SWT: “Maka
berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka diamembunuhnya. Dia (Musa) berkata, ''''Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.'''' (QS. Al- Kahfi; 18:74).

Baca Juga: Daftar 15 Daerah yang Punya Dana Mengendap di Bank versi Kemenkeu: Jabar-Sumut Termasuk tapi Klaim Tak Tahu Asal Mulanya

Ketiga, janganlah seseorang merasa dirinya adalah orang yang suci dan menyepelekan
orang lain. Firman Allah SWT: “Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm; 53:32).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X