HARIAN MERAPI - Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal hari ini merupakan momen berharga bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada tahun 2025, Maulid Nabi kembali hadir bukan hanya sebagai tradisi peringatan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah SAW diutus ke dunia sebagai rahmatan lil ‘alamin, pembawa rahmat bagi seluruh
alam. Beliau bukan hanya menyampaikan risalah Islam, tetapi juga memberikan teladan nyata tentang akhlak mulia, kejujuran, kesabaran, dan kepedulian sosial.
Dalam sebuah hadis disebutkan: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).
Baca Juga: Begini cara mengatasi stres karena tuntutan pekerjaan, simak saran psikolog
Rasulullah Muhammad SAW lahir dan dibesarkan di tengah-tengah masyarakat jahiliyah pra-
Islam di Mekkah. Berikut beberapa informasi tentang kehidupan Rasulullah SAW di masa jahiliyah pra-Islam:
Pertama, Latar Belakang: Rasulullah Muhammad SAW lahir pada tahun 570 M di Mekkah,
Arab Saudi. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Mutthalib, dan ibunya bernama Aminah binti
Wahab.
Kedua, Masyarakat Jahiliyah: Masyarakat jahiliyah pra-Islam di Mekkah memiliki
kepercayaan dan perilaku yang beragam, termasuk penyembahan berhala, perbudakan, dan kekerasan.
Ketiga, Pengaruh Lingkungan: Rasulullah SAW tumbuh dalam lingkungan yang tidak Islami,
tetapi beliau dikenal sebagai orang yang jujur, amanah, dan memiliki akhlak yang baik.
Baca Juga: Salah Satunya untuk Program Makan Lansia, Mensos Ajukan Tambahan Anggaran Rp12 Triliun ke DPR
Keempat, Panggilan Kenabian: Pada usia 40 tahun, Rasulullah SAW menerima wahyu
pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril, yang menandai awal kenabian beliau.
Kelima, Dakwah: Rasulullah SAW memulai dakwahnya dengan menyerukan tauhid (keesaan
Allah) dan menyerukan manusia untuk meninggalkan penyembahan berhala dan perilaku yang tidak bermoral.
Rasulullah SAW berhasil mengubah masyarakat jahiliyah pra-Islam menjadi masyarakat yang
beriman dan berakhlak mulia melalui dakwah dan perjuangan beliau. Islam membawa ajaran yang menekankan pentingnya keadilan, kesetaraan, dan kasih sayang, serta memberikan pedoman bagi masyarakat untuk hidup dengan lebih baik.
Masyarakat jahiliyah modern adalah mereka yang terlalu cinta dunia ketimbang akhirat,
mengaku Islam tapi masih suka melakukan kemusyrikan, kemaksiatan menyebar di mana-mana,
senang melakukan kemungkaran, menutup telinga dari kebenaran, dan sebagainya. Ayat-ayat Al-Quran menjelaskan ciri-ciri masyarakat jahiliyah sebagai berikut:
Baca Juga: DPR Gelar Rapat Evaluasi Menyikapi Aspirasi Rakyat Pasca Aksi Demonstrasi
Pertama, lari meninggalkan pertempuran akibat rasa takut yang berlebihan. Firman Allah
SWT: “(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada siapa pun, sedangkan Rasul
(Muhammad) memanggilmu dari belakang. Oleh karena itu, Allah menimpakan kepadamu kesedihan demi kesedihan agar kamu tidak bersedih hati (lagi) terhadap apa yang luput dari kamu dan terhadap apa yang menimpamu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali Imran; 3;153).