Keempat, hanya sebagian kecil saja orang yang ikhlas dalam beragama. Firman Allah SWT:
“Apabila mereka digulung ombak besar seperti awan tebal, mereka menyeru kepada Allah dengan memurnikan ketaatan hanya bagi-Nya. Kemudian, ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, sebagian kecil (saja) di antara mereka yang tetap menempuh jalan yang lurus. Tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain pengkhianat yang tidak berterima kasih.” (QS. Luqman; 31:32).
Kelima, sembahlah Allah dengan penuh ketaatan. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya Kami
menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak. Maka, sembahlah Allah
dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya. Ketahuilah, hanya untuk Allah agama yang bersih (dari syirik).
Orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata,) “Kami tidak menyembah mereka, kecuali (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sesungguhnya Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta lagi sangat ingkar.” (QS. Az-Zumar; 39:2-3).
Keenam, berserah dirilah kepada-Nya. Firman Allah SWT: “Katakanlah, “Sesungguhnya aku
diperintahkan untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya. Aku
diperintahkan untuk menjadi orang pertama (dari umatnya) yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. Az-Zumar; 39:11-12).
Ketujuh, berimanlah kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Firman Allah
SWT: “Wahai kaumku, bagaimanakah ini? Aku menyerumu kepada keselamatan, sedangkan kamu menyeruku kepada neraka. Kamu menyeruku agar kufur kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang tidak ada padaku pengetahuan tentangnya, padahal aku menyerumu (beriman) kepada Yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Ghafir; 40:41-42).
Kedelapan, berdoalah dengan penuh keikhlasan. Firman Allah SWT: “Dialah yang hidup
kekal, tidak ada tuhan selain Dia, maka berdoalah kepada-Nya dengan mengikhlaskan ketaatan
kepada-Nya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Ghafir; 40:65).
Kesembilan, sembahlah Allah dengan penuh keikhlasan. Firman Allah SWT: “Mereka tidak
diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).” (QS. Al-Bayyinah; 98:5).
Kesepuluh, tujuan utama manusia diciptakan adalah untuk menyembah-Nya dengan ikhlas.
Firman allah SWT: ''Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku'' (QS. Adz-Dzariyat; 51:56). *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Ketua KAPASGAMA (Keluarga Alumni Pascasarjana UGM),
Anggota Senat Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta