Amalan-amalan utama pembuka pintu rezeki dari bumi dan langit

photo author
- Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua Dewan Penasihat KAHMI Majlis Wilayah DIY (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua Dewan Penasihat KAHMI Majlis Wilayah DIY (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Seperti jodoh dan maut, rezeki merupakan sesuatu yg telah ditetapkan Allah SWT pada setaip manusia bahkan sebelum manusia tersebut lahir. Meski telah ditetapkan, rezeki bisa saja diberikan oleh Allah tergantung bagaimana usaha kita dalam menjemputnya.

Rezeki merupakan keberkahan dari Allah SWT yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Semua tertulis di dalam kitab yang jelas, yakni di Lauh Mahfudz.

Untuk itu sebagai orang yang beriman dan bertakwa, bersyukur dengan nikmat yang Allah SWT berikan perlu dilakukan, agar rezeki yang Allah berikan bisa terus menerus kita dapatkan bahkan bertambah dan berkembang.

Baca Juga: Khamim Zarkasih bahas Syawalan untuk raih masa depan yang lebih baik dalam silaturahim dengan pengurus dan karaywan Yayasan Al-Islam Yogyakarta

Pintu rezeki adalah konsep yang merujuk pada kesempatan atau peluang untuk mendapatkan
rezeki atau kekayaan. Rezeki sendiri dapat berupa materi, harta, atau kesempatan yang membawa manfaat dan kebaikan dalam hidup. Seorang muslim harus memahami berbagai amalan utama yang akan membukakan pintu rezeki bagi dirinya.

Adapun amalan-amalan yang dapat menjadi pembuka pintu rezeki bagi seorang muslim
adalah:

Pertama, istighfar. Allah Ta’ala berfirman: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh; 71:10-12).

Kedua, menjalin silaturahim. Silaturahim adalah menjalin hubungan dengan kerabat yang
pernah putus atau terus menjalin yang telah selama ini ada. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yg suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari nomor 5985 dan Muslim nomor 2557).

Baca Juga: HKTI DIY gelar Syawalan dan Sarasehan di Bengkel Ternak Kalijeruk, Ngemplak Sleman, hadirkan pembicara Khamim Zarkasih Putro

Ketiga, memperbanyak sedekah yakni pemberian sesuatu kepada seseorang yang membutuhkan, semata-mata hanya mengharap ridha-Nya. Sedekah adalah suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara sukarela tanpa ditentukan jumlahnya.

Firman Allah Ta’ala: “Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’; 34:39).

Keempat, bertakwa kepada Allah SWT. Firman-Nya: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq; 65:2-3).

Kelima, melaksanakan Haji dan Umrah. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.” (HR. An-Nasai nomor 2631, Tirmidzi nomor 810, Ahmad 1:387).

Baca Juga: Khamim Zarkasih bahas manfaat silaturahim menurut Al-Quran dan Al-Hadits dalam acara Syawalan Keluarga Besar Bani Damanhuri

Keenam, memperbanyak doa minta rezeki. Doa yg diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dari hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia menyatakan: Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam salam shalat Shubuh, beliau membaca do’a berikut: Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa. “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X