8 rendahnya moralitas bangsa Arab sebelum Islam, bangsa kita bagaimana ?

photo author
- Rabu, 9 April 2025 | 10:30 WIB
 Ilustrasi kekejaman bangsa arab (Foto: Yt@CERDASTAISLAMICMOVIE)
Ilustrasi kekejaman bangsa arab (Foto: Yt@CERDASTAISLAMICMOVIE)



HARIAN MERAPI - Pada zaman sebelum Islam disebut sebagai zaman jahiliyah. Ini menunjukkan hitam dan gelapnya peradaban moral yang ada di jazirah arab sebelum Islam datang.

Moralitas bangsa arab sebelum islam sangat kelam dan penuh dengan pelanggaran pelanggaran hukum maupun pelanggaran yang tidak sesuai dengan syariat yang dibawa nabi Ibrahim dan Ismail.

Berikut ada delapan rusaknya moral bangsa arab saat itu deni bangsa arab sebelum islam pada buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad yang ditulis K.H. Moenawar Chalil.

Baca Juga: Dukung Sekolah Adiwiyata, alumni SMPN 1 Seyegan Angkatan 1984 gelar Syawalan dan Reuni, 100 bibit tanaman buah dibagikan

1. Meminum tuak dan minuman beralkohol.

Bangsa arab minum tuak atau alkohol menjadi salah satu kebiasaan bangsa arab pada masa itu. Hampir rata-rata di antara mereka adalah peminum. Kecuali hanya beberapa orang yang dapat didaftar nama namanya dan tercatat dalam tarikh hingga saat ini.

Bangsa Arab pada saat itu piawai dalam membuat minuman yang memabukkan. Mereka meminumnya bersama-sama dalam suatu pertemuan. Pada pertemuan itu mereka juga melakukan perjudian.

2. Perjudian

Judi menjadi salah satu permainan yang sangat disukai oleh bangsa arab pada umumnya pada sebelum islam.

Berjudi yang biasa dilakukan bermacam-macam. Diantaranya adalah lotre atau bertaruh seperti yang biasanya dilakukan oleh orang-orang sekarang. Dalam berjudi itu taruhannya hingga unta. Dalam berjudi itu, yang menang akan menyembelih unta lantas dimakan bersama-sama.

Baca Juga: Peruntungan Shio Kerbau berlaku besok Kamis 10 April 2025, luangkan waktu yang diperlukan untuk menilai situasi

3. Pelacuran

Pelacuran di antara lelaki dan perempuan oleh bangsa arab di jazirah arab pada masa sebelum islam merupakan perbuatan biasa. Pelacuran tidak menjadikan rendahnya derajat orang yang mengerjakan.

Pelacuran dengan cara terang-terangan tidak dibolehkan tetapi orang boleh mengerjakannya dengan cara tertutup.

Para perempuan pelacur dengan terang-terangan membuka kedai pelacuran dan atau tandanya mereka memasang bendera di muka rumah masing-masing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X