HARIAN MERAPI - Kepemimpinan merupakan hal penting dalam suatu organisasi sebab kepemimpinan adalah salah satu kunci utama keberhasilan suatu organisasi. Semua keputusan, pergerakan dan laju pembangunan membutuhkan leadership.
Alasan penting mengapa leadership penting adalah sebagai dasar untuk membangun tim yang kuat.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’; 4:58).
Baca Juga: BRI Persiapkan UMKM Indonesia Tembus Pasar Global dengan Menggelar SMETalk
Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: Abu Hurairah RA
berkata: bersabda Nabi Muhammad SAW: ada tujuh macam orang yang bakal bernaung di bawah naungan Allah, pada hati tiada naungan kecuali naungan Allah: Imam(pemimpin) yang adil, dan pemuda yang rajin ibadah kepada Allah. Dan orang yang hatinya selalu gandrung kepada masjid. Dan dua orang yang saling kasih sayang karena Allah, baik waktu berkumpul atau berpisah. Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan nan cantik, maka menolak dengan kata: saya takut kepada Allah. Dan orang yang sedekah dengan sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan orang berdzikir ingat pada Allah sendirian hingga mencucurkan air matanya.” (HR. Buhari dan Muslim).
Berikut ini ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Nabi yang berkaitan dengan perihal kepemimpinan; yaitu:
Pertama, manusia dijadikan Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi. Firman Allah SWT:
''(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ''Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.'' Mereka berkata, ''Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?'' Dia berfirman, ''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.'' (QS. Al-Baqarah; 2:30).
Kedua, orang beriman wajib taat kepada pemimpin yang amanah. Firman Allah SWT:
''Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).'' (QS. An-Nisa’; 4:59).
Baca Juga: MPR Sampaikan Penghargaan Setinggi-tingginya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin
Ketiga, pemimpin harus memutuskan suatu perkara dengan hak. Firman Allah SWT: ''(Allah
berfirman,) ''Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.'' (QS. Shad; 38:26).
Keempat, pemimpin tidak boleh otoriter, melainkan lemah lembut dengan yang dipimpinnya.
Firman Allah SWT: ''Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.'' (QS. Ali Imran; 3:159).
Kelima, setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Sabda
Nabi Muhammad SAW: ''Kalian semuanya pemimpin (pemelihara) dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Seorang raja adalah pemimpin bagi rakyanya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang suami memimpin keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang ibu memimpin rumah suaminya dan anak-anaknya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang hamba (buruh) pemimpin harta milik majikannya akan ditanya tentang pemeliharaannya. Camkan bahwa kalian semua adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.'' (HR. Bukhari).
Keenam, taat kepada pemimpin yang amanah wujud dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-
Nya. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, ''Siapa yang taat kepadaku maka berarti taat kepada
Allah, dan siapa yang maksiat kepadaku berarti maksiat kepada Allah, dan siapa yang taat kepada pimpinan yang aku angkat, berarti taat kepadaku, dan siapa melanggar pemimpin yang aku angkat, berarti melanggar aturanku.'' (HR. Bukhari).
Baca Juga: Gara-gara orang tua abai tak awasi balita, ini akibatnya
Ketujuh, imbalan bagi pemimpin yang adil adalah adalah kelak di sisi Allah akan ditempatkan
di atas mimbar dari cahaya. Abdullah bin ‘amru bin al ‘ash r.a berkata: “Rasulullah Muhammad
SAW bersabda: sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, kelak disisi allah ditempatkan diatas mimbar dari cahaya, ialah mereka yang adil dalam hukum terhadap keluarga dan apa saja yang diserahkan (dikuasakan) kepada mereka.” (HR. Muslim).