SUNGGUH tragis, seorang balita, Destina Nur Aina (3) warga Jatimulyo Dlingo Bantul, ditemukan meninggal mengapung di kolam ikan sedalam 1 meter baru-baru ini.
Ironisnya tak ada saksi yang melihat kejadian bagaimana ia bisa tercebur di kolam ikan di kampung tersebut. Awalnya korban mengikuti saksi M Davi Alviyanto (10) bermain bola, namun kemudian yang bersangkutan disuruh pulang duluan.
Saat pulang itulah diduga korban melewati kolam ikan dan tercebur. Hal itu baru diketahui saksi Davi ketika pulang melewati TKP melihat korban sudah mengapung dalam posisi tengkurap. Selanjutnya Davi berteriak minta tolong hingga warga berdatangan. Saat diangkat dari kolam diduga korban sudah tak bernyawa.
Baca Juga: Peruntungan Shio Naga sepekan mulai Minggu 20 Oktober 2024, Anda menemukan cara yang optimal
Bisa dibayangkan betapa hancur hati keluarga korban melihat Destina sudah tak bernyawa. Keluarga menyatakan sudah ikhlas atas kejadian tersebut, sehingga polisi tak mengusutnya. Terlebih, ketika dilakukan pemeriksaan medis, tak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Peristiwa tersebut murni musibah.
Namun, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa itu. Yang jelas, balita usia tiga tahun itu lepas dari pengawasan orang tua atau keluarganya. Mungkin benar bahwa kejadian tersebut adalah musibah, tapi sebenarnya dapat diantisipasi bila Destina di bawah pengawasan. Anak balita seusia Destina tak boleh lepas dari pengawasan orang tua atau pengasuhnya. Apalagi, tempat bermainnya banyak terdapat kolam ikan yang sewaktu-waktu menjadi ancaman.
Umumnya kolam ikan di wilayah Dlingo Bantul berkedalaman satu meter, sehingga bagi balita seusia Destina sangat membahayakan. Jangan biarkan anak seusia itu bermain di dekat kolam, apalagi tidak ada yang mengawasi. Sementara kecenderungan anak senang bermain air, tanpa mempedulikan keselamatan.
Baca Juga: Peruntungan Shio Macan sepekan mulai Minggu 20 Oktober 2024, Anda akan mengurus hal-hal yang penting
Kalau mau jujur, peristwa di atas akibat keteledoran orang tua yang tidak mengawasi anak balitanya bermain. Ibaratnya, nasi telah menjadi bubur, penyesalan menjadi tidak berguna. Agar peristiwa serupa tak terulang, jangan biarkan anak balita bermain di sekitar kolam, karena bisa membahayakan keselamatan. Apalagi sampai tidak ada pengawasan dari orang tua.
Kasus di atas sangat tragis karena tidak ada seorang saksi pun yang melihat Destina tercebur di kolam. Saksi Davi baru mengetahui setelah korban terapung di kolam dalam kondisi meninggal. Saatnya para orang tua lebih peduli kepada anak balitanya. (Hudono)