2 balita tewas terpanggang, ini akibat kelalaian orangtua

- Rabu, 28 September 2022 | 11:00 WIB
Ilustrasi kebakaran  (ANTARA/HO)
Ilustrasi kebakaran (ANTARA/HO)

SUNGGUH tragis, dua balita tewas terpanggang di rumah kontrakan di Desa Sidokerto Kecamatan Pati Sabtu pekan lalu.

Mereka tewas di dalam kamar yang terkunci dan tak bisa menyelamatkan diri ketika api melumat rumah kontrakan yang mereka tempati. Dua bocah malang itu adalah Aretha Janzha dan M Amran Aska (1), putra pasangan David (33) dan Siti Nurhana (25).

Kebakaran diduga akibat sisa obat nyamuk yang belum dimatikan. Mengapa kedua balita tersebut terkunci di dalam kamar ?  

Baca Juga: 10 contoh soal CAT Panwascam 2022 pada Pemilu 2024, tema asas Pemilu dan pengawasan PPK

Maksud kedua orangtuanya sebenarnya baik, agar mereka tidak pergi ke mana-mana lantaran orangtua pergi meninggalkan rumah. David pergi bekerja di Kudus, sedang istrinya mengantar anak yang lain sekolah.

Namanya saja musibah, tentu tak ada orang yang bisa menduganya. Kedua orangtua balita tersebut tak pernah mengira bila rumahnya terbakar, pun tak pernah menduga bila kedua anaknya terjebak karena pintu kamar dikunci, hingga berakibat fatal, mereka meninggal karena terbakar.

Yang ada tinggal penyesalan tiada ujung. Kita tidak tahu apa yang terjadi bila dua balita tersebut tidak dikunci di dalam kamar. Penduduk yang membantu memadamkan api pun sangat terkejut ketika api sudah padam ternyata menemukan dua balita yang nasibnya mengenaskan, meninggal karena terbakar.

Baca Juga: Kustomfest 2022 boyong koleksi basis eksentrik RHCP, siapkan Piala Raja dan lucky draw Chopper Electric Bike

Sulit membayangkan betapa hancur hati orangtua melihat dua anaknya dalam kondisi seperti itu. Kalau mau jujur, itu akibat keteledoran orangtua. Pelajaran berharga dari peristiwa tersebut, pertama, jangan pernah meninggalkan anak di dalam kamar yang terkunci.

Sebab, bila terjadi kebakaran atau peristiwa lain, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Padahal, anak 1 tahun atau dua tahun relatif sudah bisa merangkak atau bahkan berjalan, sehingga masih punya peluang untuk menyelamatkan diri.

Kedua, jangan meninggalkan rumah tanpa mengecek peralatan berbahaya, seperti obat nyamuk yang masih menyala, kompor yang belum dimatikan dan sebagainya. Ketiga, kalau memang harus meninggalkan anak untuk suatu keperluan, lebih baik dititipkan kepada keluarga, atau famili. Jangan sampai sesal kemudian tak berguna.

Baca Juga: Ini surat keputusan presiden soal pembubaran PKI, setelah Supersemar

Banyak kasus kebakaran terjadi karena kelalaian mematikan obat nyamuk. Balita  seharusnya mendapat perlindungan ekstra lantaran kondisinya tak sekuat orang dewasa. Untuk kepentingan atau keselamatan anak, hendaknya orangtua tidak berspekulasi, sebab nyawa adalah segalanya. (Hudono)

 

Halaman:

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mengapa pelaku pembunuhan memutilasi korbannya ?

Rabu, 22 Maret 2023 | 09:30 WIB
X