HARIAN MERAPI - Dalam mensifati akhlak Rasulullah Muhammad SAW, ‘Aisyah RA mengatakan:
”akhlak beliau adalah Al-Qur’an”. Rahasia kesuksesan seorang pemimpin pada khususnya dan
kehidupan orang perorang sebagaimana dicontohkan Nabi kita terletak pada penyiapan jiwa,
pembentukan perasaan dan pendidikan akhlak yang kesemuanya dapat mengubah sikap pribadi
pengikut-pengikut dan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Dengan jalan itu pulalah Nabi kita mengubah masyarakat Arab “jahiliyah” menjadi masyarakat yang berperadaban tinggi hgingga saat ini.
Di antara keluhuran sifat-sifat kemanusiaan Nabi yang penting ditumbuhsuburkan dan dijadikan contoh teladan dalam kehidupan umat sekarang ini di antaranya:
Pertama, meskipun dalam keadaan genting, Rasulullah tetap bersikap lemah lembut
dan tidak marah terhadap para pelanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan ampunan dari Allah untuk mereka.
Firman Allah SWT: “Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran; 3:159).
Kedua, pengikut Rasulullah Muhammad SAW adalah orang-orang yang beruntung.
Firman Allah SWT: “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa
baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada
mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan
yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.” (QS. Al-A’raf; 7:157).
Baca Juga: Koalisi Sleman Bersatu Calonkan Harda Kiswaya Sebagai Bakal Calon Bupati Sleman
Ketiga, pemberi peringatan dan pembawa berita gembira.
Firman Allah SWT: “Katakanlah (Muhammad), ''Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang gaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.'' (QS. Al-A’raf; 7:188).
Keempat, penyantun dan penyayang kepada orang mukmin.
Firman Allah SWT: “Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah; 9:128).
Baca Juga: Lingkungan sosial yang salah pemicu perilaku agresif anak-anak dan remaja
Kelima, tidak pernah membaca Kitab sebelumnya. Firman Allah SWT: “ Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum (Al-Qur'an) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan
menulis), niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya.” (QS. Al-‘Ankabut; 29:48).