Partai politik adalah motor utamanya, jika motor ini hanya berperan sebagai “penjual tiket” kendaraan politik bukan penguatan 'kaderisasi' dan mendorong 'demokratisasi internal' maka wajah suram demokrasilah yang akan didepan mata.
Mau bagaimanapun, partai memiliki legitimasi formal yang kuat dalam menentukan siapa dan seperti apa wajah-wajah politisi Indonesia.
Kedua, tindakan tokoh politik hari ini dengan berbagai manuver politiknya akan mengajarkan masyarakat bagaimana mereka harus bernegara.
Baca Juga: Seluruh Stadion untuk Piala Dunia U-17 Sudah Siap, Begini Penjelasan Menteri PUPR
Jika manuver culas, hianat, pragmatis, dan minus etika maka itulah yang akan dijadikan panutan masyarakat dalam bernegara.
Jangan salahkan rakyat jika kemudian muncul ketidakpercayaan dan bahkan apatis terhadap lembaga negara. Lalu, bagaimana dengan nasionalisme kita nanti?
*)Direktur Pusat Kajian Sejarah dan Pembangunan Hukum Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (PKSPH FH UAD)