Seni tari tak hanya mengandung unsur terkait gerakan, ada pula nilai-nilai pendidikan

photo author
- Rabu, 1 Februari 2023 | 16:20 WIB
Sebagian penari dari Sanggar Tari Atika Wulan Ndaru saat memeriahkan suatu acara, selain sebagai hiburan juga terkandung nilai-nilai keutamaan/pendidikan.  (Dok. Atik)
Sebagian penari dari Sanggar Tari Atika Wulan Ndaru saat memeriahkan suatu acara, selain sebagai hiburan juga terkandung nilai-nilai keutamaan/pendidikan. (Dok. Atik)

Bisa pula tambir digunakan sebagai hiasan, termasuk diberi warna/cat dan tulisan/angka-angka.

“Sedangkan contoh tari klasik gaya Jogja yang kami ajarkan di sanggar, misalnya Nawung Sekar dan Gambyong Pangkur, “ papar Atik.

Dengan diajarkannya, tari-tari klasik antara lain akan lebih memperkenalkan kepada anak-anak generasi penerus kesenian adiluhung tinggalan para leluhur, sehingga tidak punah keberadaannya.

Ketika sudah menguasai tari-tari klasik, diharapkan akan lebih mudah mempelajari tari kreasi baru bahkan suatu saat bisa menciptakan atau membuat tari kreasi baru (sebagai koreografer).

Baca Juga: Marcel Sabitzer dari Bayern Munich resmi dipinjam Manchester United, ini pengumuman resminya

Khususnya, Tari Nawung Sekar antara lain terkandung nilai-nilai keutamaan/pendidikan, seperti religius, disiplin, kesabaran, mandiri, tanggung jawab dan cinta tanah air.

Sedangkan Tari Gambyong Pangkur, yakni tarian yang diawali gendhing pangkur antara lain mengandung nilai-nilai pendidikan untuk sebaik mungkin menghormati tamu hingga banyak bersyukur.

“Tari Gambyong Pangkur, sering ditampilkan sebagai hiburan seperti untuk menyambut tamu-tamu kenegaraan, kehormatan hingga menyemarakkan rangkaian acara resepsi pernikahan,” urainya.

Baca Juga: Wisata baru Pitris Ocean View dilengkapi Rainbow Slide Terpanjang di Indonesia, Ini Harga dan Fasilitasnya

Dengan demikian, sebut Atik, dalam seni tari tak hanya mengandung unsur-unsur terkait gerakan, irama, cerita, tata rias hingga kostum, namun dapat pula sebagai sarana menyampaikan nilai-nilai keutamaan seperti pendidikan, rasa kebersamaan ataupun tolong-menolong. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X