Baca Juga: Peserta ATF 2023 kunjungi destinasi di Bantul, ini tempatnya!
Selain itu ada Tari Tayup Guyup (tari kerakyatan Tayup), Jurid Wureng Jati (mengangkat cerita daerah dusun Regedek, Tepus, yaitu seorang tokoh yang mandi dengan arang dari kayu jati dan menjadi hitam).
Ada lagi Tari Jaran Solah (tari kerakyatan jathilan), Langen Carito, Tari Dolanan Anak Padhang Bulan dan Blek-blek Thing.
Triwik Wahyuni yang juga mengajar eskul tari di 15 sekolahan (dari PAUD hingga SMA/sederajat) menambahkan, sejak 2022 lalu, ia terpilih pula menjadi Pendamping Budaya dari Dinas Kebudayaan DIY.
Sebagai Pendamping Budaya, ia ditempatkan di Kalurahan Giring, Paliyan, Gunungkidul.
“Selain itu tetap bisa melaksanakan latihan rutin untuk sanggar tari saya sendiri, Triwikrama Semendawai,” ungkapnya.*