budaya

Sejak 1 tahun lalu, Tri Joko Purnomo senang melukis terbalik dan mata tertutup, apa alasannya?

Jumat, 27 Januari 2023 | 15:00 WIB
Tri Joko Purnomo (Joonk) dengan lukisannya ayam jago sedang tarung, dilukis secara terbalik dan dengan mata tertutup. (Dok DPD PWMOI Gunungkidul)

Bapak dari dua anak yang pernah mendirikan Sanggar Suwung di Jogja ini menambahkan, alasan senang melukis dengan mata tertutup, terbalik dan diiringi musik, antara lain ingin mendekatkan seni lukis kepada masyarakat luas.

“Seni lukis atau seni rupa bisa menjadi seni pertunjukkan yang dapat dinikmati oleh masyarakat berbagai kalangan, sehingga bisa melihat langsung proses kreatif berkaryanya seorang perupa,” urai Tri Joko.

Sampai saat ini, sebutnya, ia melukis terbalik dengan mata tertutup baru dilaksanakan di Jawa Barat dan Gunungkidul, Jogja.

Ketika acara pengukuhan DPD PWMOI Gunungkidul, antara lain dilihat oleh Bupati Gunungkidul, para lurah/dukuh, hingga masyarakat umum.

Baca Juga: Berawal kecintaan terhadap kopi, kakak beradik ini buka Ertilu Family Coffe and Dessert, berikut kisahnya

Jenis cat yang digunakan untuk melukis, yakni cat akrilik.

Namun pernah pula ia melukis dengan pewarna dari bahan-bahan alami, misalnya dari kunyit, buah naga, daun suji, arang kayu dan ampas kopi.

Lelaki kelahiran Gunungkidul ini menambahkan, ukuran kanvas saat melukis terbalik dan mata tertutup, misalnya 90×110 cm dan 100 x 100 cm.

Hasil lukisan ada yang diserahkan panitia penyelenggara event, ada pula yang ia bawa pulang.

Baca Juga: 15 judul video original series, dari katarsis sampai open BO: dibintangi Pevita Pearce hingga Wulan Guritno !

“Acara atau event melukis terbalik dan mata tertutup sebagian saya sendiri yang memprakarsai, sebagian lagi saya diundang untuk ikut memeriahkan acara,” tambahnya. *

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB