budaya

Dr. Sri Ratna Saktimulya purna tugas di FIB UGM, pelepasan ditandai dengan Drama Adisari

Sabtu, 27 September 2025 | 22:00 WIB
Dr. Sri Ratna Saktimulya M. Hum., menerangkan episode Adisari dari Babad Mentawis di Perpustakaan Widyapustaka Pakualaman. (Foto Teguh)

HARIAN MERAPI - Pementasan Drama Adisari Cahaya Kasih di Balik Penaklukan karya Dr. Sri Ratna Saktimulya dari alih wahana manuskrip kuno Babad Metawis ke seni pertunjukan menandai purna tugasnya di Fakultas Ilmu Bahasa FIB UGM.

Pementasan drama yang memadukan berbagai unsur seni seperti pedalangan, tari, karawitan, corak batik, macapat serta teater tradisional dihelat dalam rangka perayaan tanggap warsa FIB UGM sekaligus pelepasan purna tugas Dr. Sri Ratna Saktimulya, M. Hum setelah 38 tahun mengabdi.

Kegiatan berlangsung di Auditorium Gedung Poerbatjaraka lantai 3 FIB UGM, Jumat (19/9) malam dengan melibatkan sivitas FIB UGM dalam pagelarannya.

Baca Juga: Viral karena Air Galon hingga Kemampuan Public Speaking yang Dipertanyakan, Menpar Widiyanti Santai Klarifikasi Begini

Menurut Saktimulya kepada sejumlah awak media ketika dikonfirmasi purna tugasnya dari FIB UGM di Perpustakaan Widyapustaka Pura Pakualaman, Jumat (26/9/2025) pemilik nama paring Ndalem Adipati Paku Alam X, K.M.T. Nyi Sestrorukmi membenarkan purna tugasnya dirinya dari FIB UGM.

"Setelah purna tugas saya ingin mandita sebagai abdi dalem yang mengurusi dan meneliti naskah-naskah kuno milik Kadipaten Pakualaman di perpustakaan ini", ucap Saktimulya.

Menyoal tentang Drama Adisari karyanya yang dipentaskan pada saat purna tugasnya menurut dia, itu merupakan salah satu epidode dari Babad Metawis yang ditulis pada era Paku Alam I (1812-1829).

Pada masa Paku Alam II (1830-1858) teks disalin diperkuat dengan menghadirkan aneka gambar mempertinggi kesan atas halaman naskah yang disebut iluminasi ditorehkan dalam pola wedaya renggan, wedana gapura renggan, rerenggan, pepadan dan rubrikasi.

Baca Juga: Prof. Edy Suandi Hamid: Krisis Kelas Menengah adalah Bom Waktu, Tugas Lulusan UWM Mengantisipasi

Dijelaskan juga Epidode Adisari yang dialih wahanakan menjadi naskah pertunjukan drama merupakan salah satu metode untuk mengenalkan naskah kuno dengan cara sesuai zaman saat ini.

Adisari seorang putri kekasih Panembahan Senopati penguasa Mataram saat itu. Hadirnya Adisari sangat erat dengan keinginan Panembahan Senopati untuk meluaskan wilayah ke Timur daerah Madiun.

Sesuai pesan Sunan Giri untuk memulai perjalanan itu harus dilakukan pada tanggal 1 Suro hari Jumat.

Di tengah perjalan Sang Senopati mendengar kabar tentang putri Retno Dumilah putri raja Madiun yang terkenal kecantikan dan gemulai memikat hati.

Baca Juga: Buktikan anak down syndrome bisa bersinar, Janice Felicia garap mini album 'Aku dan Kamu Bisa'

"Senopati jatuh cinta namun terbelenggu dilema antara ambisi politik dan gejolak rasa",tutur Saktimulya.

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB