budaya

Dua Seniman Asal Inggris Tampilkan Pertunjukan Bertajuk The Rest of Our Lives di Jagongan Wagen Episode 154

Selasa, 2 September 2025 | 20:20 WIB
Salah satu adegan penampilan The Rest of Lives. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) kembali nggekar Jagongan Wagen episode 154 dengan menampilkan pertunjukan dua seniman asal Wales Inggris Jo Fong dan George Orange dengan tajuk The Rest of Our Lives (TROOL) pada Sabtu (30/8/2025) malam di ruang Diponegoro PSBK, Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

The Rest of Our Lives, merupakan pertunjukan multi genre yang menyentuh kehidupan nyata para seniman yang berjuang dalam menghadapi proses penuaan.

Pertunjukan ini meramu tarian, sirkus dengan gerakan akrobatik, komedi, permainan sampai momen berisiko antara hidup dan mati.

Baca Juga: Ketua Banggar DPR Siap Cabut Tunjangan Pejabat Parlemen RI Termasuk Perumahan Ikuti Perintah Prabowo

Semua dipadukan dalam eksplorasi jujur tentang proses menua dan bagaimana benar-benar menjalani hidup.

Menurut Jeannie Park Direktur Eksekutif PSBK, Jo Fong dan George Orange benar-benar menunjukkan kematangan dan kematangannya sebagai individu seniman yang menempatkan kesadaran diri yang inklusi dalam aspek artistiknya.

"Di balik pendekatan kreatif pada karyanya terdapat pengetahuan dan kemampuan teknis yang tinggi," ungkap Jeannie.

Alur pertunjukan The Rest of Our Lives merupakan perayaan kehidupan sepasang manusia dalam usia di paruh waktu dengan berbagai adegan humor, akrobatik, tarian dan teater yang segar dan menjadi pertunjukan yang menghibur.

Baca Juga: Korsel U-23 Ingin Balas Dendam Lawan Garuda Muda di Kualifikasi Piala Asia 2026, Pernah Takluk dan Gagal Melaju ke Olimpiade

Menikmati pertunjukan TROOL seperti masuk dalam dunia permainan ketika kanak-kanak yang usil, lucu penuh canda dan adegan tak terduga menyerempet bahaya.

Seperti ketika George dengan tiba-tiba menaiki gedung lantai dua dan turun merambat lewat sebatang pohon.

Hal yang sama dilakukan Jo Fong dengan meminta penonton untuk berbagi celah kursi, tak diduga Jo Fong melintas di antaranya.

Baca Juga: Buntut demo berujung anarki, 99 demonstran ditangkap polisi

"Kami bekerja di bidang yang berbeda, tetapi ada kesamaan dalam cara kami bekerja atau lebih tepatnya bermain-main spontanitas, kehidupan dan terkait langsung dengan penonton," papar Jo Fong.

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB