budaya

Misteri kehidupan tokoh Rama Bargawa

Rabu, 2 Juli 2025 | 19:00 WIB
Drs. H. Teguh Biantoro membeberkan kisah tokoh Rama Bargawa (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

Ketiga, menyembuhkan kembali lima saudaranya yang dibuat gila. Yang ke empat mempunyai kesaktian tiada tanding kecuali bila berhadapan dengan titisan Dewa Wisnu, dan yang ke lima, semoga Rama Bargawa diberi umur panjang.

Kemudian Rama Bargawa pergi mengembara. Dalam pengembaraannya dia sempat membunuh Sri Harjunasasra, bertemu dengan Raden Rambadra dan menjadi guru Raden Dewabrata, Bambang Kumbayana dan Raden Suryatmaja.

Demikian diungkapkan Drs. H. Teguh Biantoro seorang tokoh pewayangan dalam Sarasehan Budaya dengan tema nDhudhah misteri kehidupan tokoh Rama Bargawa dalam lintas tiga jaman (Maespati, Ramayana, Mahabharata), di Pondok Seni dan Budaya Boediardjo, Hotel Pondok Tingal Borobudur, Sabtu, 25 Januari 2025 yang lalu.

Acara ini merupakan kerjasama antara Hotel Pondok Tingal, Pondok Seni dan Budaya Boediardjo Borobudur, Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) dan Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten dan Kota Magelang.

Sarasehan ini diikuti para anggota dan pengurus Pondok Seni dan Budaya Boediardjo, Permadani Kabupaten dan Kota Magelang, Pepadi Kabupaten dan Kota Magelang, Purworejo, Kebumen, Temanggung, pelaku seni pewayangan dan para dalang.

Omar Faisal, dari presidium Pondok Seni dan Budaya Boediardjo Borobudur yang juga pengurus Senawangi mengatakan, sarasehan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni pewayangan.

Untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak khususnya organisasi dan paguyuban budaya serta akademisi. Disamping itu, juga untuk menggali kembali seni pewayangan khas Gagrak Kedu dan Gagrak Kaligesing, Purworejo.

Rektor Universitas Tidar Magelang, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., yang hadir pada acara ini mengatakan, salah satu orientasi dari visi baru Universitas Tidar adalah kebudayaan.

Dia mengharapkan dalam rangka Dies Natalis Untidar tahun ini dapat menyelenggarakan sarasehan kebudayaan dan pewayangan. Hal ini dalam kaitannya untuk ikut mendukung upaya pelestarian dan pengembangan budaya, khususnya Budaya Jawa. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *



 

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB