budaya

Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke 213 Tahun 2025 Ambil Tema Manggala Gati Wiwaraning Rat

Sabtu, 1 Maret 2025 | 10:40 WIB
B.P.H Kusumo Bimantoro (tengah) menyampaikan keterangan terkait pelaksanaan peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke 213 tahun 2025 kepada awak media di Dalem Kepatihan Pakualaman. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Sejarah berdirinya Kadipaten Pakualaman diawali dari pengangkatan Pangeran Notokusumo sebagai Pangeran Merdeka dan bergelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam I pada 22 Juni 1812 (Masehi) atau 11 Jumadi Akhir Tahun Alip 1739 (Jawa).

Dengan demikian tahun ini Kadipaten Pakualaman berusia 213 tahun Masehi dan 219 dalam hitungan tahun Jawa.

Demikian hal itu diungkap Bendara Pangeran Haryo (B.P.H.) Kusumobimantoro putra sulung K.G.P.A.A. Paku Alam X sebagai Ketua Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman 213 tahun 2025 kepada awak media di Ndalem Kepatihan Pakualaman jalan Masjid 5 Pakualaman Yogyakarta, Jumat (28/2/2025).

Baca Juga: Bank Emas Pegadaian Diluncurkan, Direktur Utama BRI Sebut Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Menurut Mas Suryo begitu sapaan akrabnya, tema yang diusung dalam peringatan hadeging projo ini merupakan sengkalan dari tahun Jawa Je 1958 yang menandai usia Kadipaten Pakualaman 219 Jawa dan 213 Masehi.

"Makna dari sengkalan Manggala Gati Wiwaraning Rat artinya pimpinan yang penuh perhatian merupakan gerbang kesejahteraan dunia maksudnya seorang pemimpin harus memberikan perhatian fan kesejahteraan bagi rakyatnya," tutur Mas Suryo saat memberi keterangan pers.

Rangkaian acara Hadeging Kadipaten Pakualaman imbuhnya, sudah dimulai sejak bulan Desember 2024 dengan sejumlah kegiatan Upacara Adat Bucalan, Ziarah ke Makam leluhur Kadipaten Pakualaman dan Wilujengan.

Selanjutnya untuk rangkaian peringatan ke 213 tahun masehi 2025 ini akan dilaksanakan serangkaian kegiatan Acara Adat, Kegiatan Sosial Dharma Mulyarja dan berbagai perlombaan yang bakal dilaksanakan mulai 26 April hingga 25 Juni 2025 mendatang.

Baca Juga: Ngabuburit di Tebing Jembatan Ndaren Salatiga, Nikmati Indahnya Jalan Tol Semarang-Solo dari Ketinggian

Sementara itu KRT Radya Wisraya selaku Ketua Pelaksana Kegiatan mengungkapkan, upacara adat bucalan, wilujengan, ziarah ke makam Kotagede, Imogiri dan Girigondo serta Semaan Al Quran dan Pengajian menjadi serangkaian Adat yang digelar sebagai wujud rasa syukur atas berdirinya Kadipaten Pakualaman hingga saat ini.

"Kegiatan Sosial seperti Dharma Mulyarja akan dilaksanakan di Kabupaten Kulonprogo meliputi gizi sehat balita stunting, sosialisasi kesehatan ibu hamil dan khitanan bersama," urai KRT Radya Wisraya.

Berbagai lomba akan dilaksanakan pada tanggal 26 April 2025 sampai 21 Juni 2025 di antaranya, sayembara macapat Paku Alam Cup XIII tingkat Nasional, Grandprix Lukis Pelajar ke VIII tingkat Nasional.

Baca Juga: Sempat akan Dibantu Presiden, Ternyata Ini yang Menyebabkan Sritex Tutup dan PHK Seluruh Karyawannya

Kemudian, lomba mewarnai Motif Batik Pakualaman tingkat DIY, lomba Lirerasi Aksara Jawa Tingkat Nasional, Festival Karawitan tingkat Nasional, lomba Tari Klasik Gagrag Pakualaman tingkat Nasional.

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB