budaya

Seniman disabilitas gelar pameran seni rupa internasional di Geleri RJ Katamsi ISI Jogja, berikut karya mereka

Minggu, 15 Oktober 2023 | 15:55 WIB
Sejumlah karya dipamerkan dalam pameran seni rupa internasional bertajuk Jogja International Disability Art Biennale 2023 (Foto: Yusron Mustaqim HM)

HARIAN MERAPI - Yayasan Jogja Disability Arts dan Galeri RJ Katamasi menggelar pameran seni rupa internasional bertajuk Jogja International Disability Art Biennale 2023 di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta pada 13 - 21 Oktober 2023.

Salah satu kurator, Budi Irawanto mengungkapkan, dalam pameran ini dihadirkan 67 karya seni rupa dua dimensi, video dan instalasi.

"Karya-karya yang dipamerkan tersebut berasal dari 54 Seniman yang terdiri dari 17 seniman dari luar negeri dan 37 seniman dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Yogyakarta, Surabaya, Madiun, Jakarta, Lampung, Banten, Bandung, Bali, Cirebon, Magetan, Pandeglang, Purworejo, Bengkulu dan Demak," ujar Budi kepada wartawan.

Baca Juga: Jafri Sastra dipecat dari jabatan pelatih utama Kalteng Putra, berikut alasannya

Disebutkan, Yayasan Jogja Disability Arts (JDA) memiliki kegiatan rutin pameran seni rupa internasional disabilitas berkala dua tahunan (biennale) sejak tahun 2021 pertama pameran berjudul “Rima Rupa”.

Kemudian, dua tahun berikutnya JDA menggelar kembali pameran Jogja Internasional Disabilitas Art Biennale yang kedua pada tahun 2023 dengan memilih tema “Interchange”.

Adapun yang melatarbelakangi pameran ini karena adanya pertautan antara seni dan disabilitas yang memiliki banyak dimensi.

Seni menjadi medium untuk merepresentasikan kondisi disabilitas.

Baca Juga: Promosi Piala Dunia U-17 digencarkan agar jumlah penonton sesuai standar FIFA, segini targetnya...

Bagi penyandang disabilitas, seni merupakan medium ekspresif sebagai sarana menemukan kemandirian maupun kebutuhan mereka.

Selain itu, dalam tataran yang lebih luas, seni menjadi perangkat untuk mendorong kepedulian publik terhadap isu-isu yang berkaitan dengan disabilitas.

Meski demikian, seni semestinya tak berhenti pada ikhtiar membuka kesadaran publik terhadap perkara disabilitas, tetapi seni juga membuka ruang kolaborasi antara kalangan penyandang disabilitas dan bukan penyandang disabilitas.

Melalui kolaborasi seni itu akan terjadi pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi disabilitas serta membuka ruang dialog yang lebih leluasa dalam melihat persoalan disabilitas.

Baca Juga: Fakta-fakta kebakaran hebat di pabrik kertas PT Pura Kudus, berikut penyebab dan kerugiannya

Untuk itu Jogja International Disability Art Biennale (JIDAB) memilih tema ‘Interchange’ menggarisbawahi adanya proses kolaborasi artistik yang diwarnai pertukaran gagasan melalui praktik kreatif di medan seni.

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB