HARIAN MERAPI - Gunungan sering diusung dalam ritual tradisional sedekah bumi atau merti desa yang dilakukan oleh masyarakat.
Ritual ini bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi perlindungan dan anugerah dalam kehidupannya.
Gunungan hasil bumi yang diusung dalam upacara tradisi ini berisi berbagai hasil pertanian, seperti padi, jagung, atau pun buah-buahan.
Gunungan yang merupakan bagian dari warisan budaya terus dilestarikan oleh masyarakat Jawa. Karena Gunungan bermakna untuk menjaga keseimbangan alam, yang sarat nilai-nilai spiritual.
Masyarakat Jawa, dengan segala adat istiadat dan tradisinya, tetap menjaga dan menghidupkan keberadaan gunungan sebagai bagian dari identitas budaya.
Dalam rangka melestarikan tradisi Gunungan, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Magelang menggelar Kirab Gunungan dalam acara Ketep Summit Festival ke-6 di obyek wisata Ketep Pass, Kecamatan Sawangan, pada Minggu, 20 Juli 2025 yang lalu.
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga, Zumrotun Rini menjelaskan, Kirab Gunungan ini rangka event atau acara Ketep Summit Festival ke 6 tahun 2025 ini diikuti 21 peserta
Baca Juga: Titiek Soeharto sebut pertanian lebih menjanjikan dari kerja kantoran, ini alasannya
Mereka mengusung gunungan dan menampilkan kelompok kesenian tradisional merupakan perwakilan dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang.
Berbagai Gunungan hasil bumi dan makanan jajanan khas, dikirab mengelilingi pelataran obyek wisata Ketep Pass. Setiap gunungan menggambarkan filosofi dari masing-masing wilayah kecamatan.
Bregada Gunungan dari Kecamatan Windusari berhasil menjadi penyaji gunungan terbaik I. Kecamatan Sawangan meraih penyaji terbaik II dan penyaji terbaik III dari Kecamatan Ngablak.
Untuk juara harapan I, II dan III adalah Kecamatan Salaman, Kecamatan Tegalrejo dan Kecamatan Mungkid.
Baca Juga: Awas, orang tua harus awasi anak bermain gim online, periksa rating gimnya, ikuti saran PB ESI
Direktur Ketep Pass, Miftahudin mengatakan, Kirab 21 Gunungan ini merupakan simbol kekayaan wilayah Kabupaten Magelang.