HARIAN MERAPI – Pembukaan Solo Raya Great Sale 2025 dimeriahkan Pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan menggelar kirab budaya, Minggu (29/6/2025) malam.
Kirab dimulai dari Rumah Dinas Bupati Karanganyar dan berakhir di Gedung Kebudayaan, yang sekaligus menjadi lokasi pembukaan resmi rangkaian acara di wilayah Karanganyar.
Baca Juga: Semester I 2O25, kasus perceraian di Pati meroket
Kirab budaya ini diikuti Bupati Karanganyar Rober Christanto, Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana, Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo, Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sumanto serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Karanganyar
dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Karanganyar, dengan menampilkan ragam seni budaya dan potensi lokal sebagai simbol kekayaan kultural Karanganyar.
Bupati Karanganyar, Rober Christanto, dalam sambutannya menekankan pentingnya Solo Raya Great Sale sebagai ajang kolaboratif penggerak ekonomi lintas daerah.
“Dari sekitar 2.000 tenant yang ikut serta di Solo Raya, sebanyak 1.400 di antaranya berasal dari Karanganyar. Artinya, lebih dari 50 persen kontribusi berasal dari daerah kita,” ujar Bupati.
Baca Juga: Kodim Jogja Fest Hadirkan Produk Lokal untuk Masyarakat
Ia optimistis, melalui event ini, Karanganyar mampu mencetak target perputaran uang hingga Rp2 triliun selama pelaksanaan program diskon massal yang berlangsung sepanjang 1–31 Juli 2025.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karanganyar, Joko Sutrisno, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari konsep agromentasi—yakni integrasi antara sektor agrikultur dan promosi ekonomi kreatif.
“Semoga melalui kegiatan ini, para pelaku usaha di Solo Raya, khususnya Karanganyar, semakin moncer dan kompetitif,” ungkapnya.
Joko juga menyampaikan bahwa pendaftaran tenant masih dibuka hingga hari-hari menjelang pelaksanaan puncak program.
Sementara pembukaan secara umum telah dilakukan pada pagi hari yang sama di kawasan Car Free Day Solo, dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah.
Dengan rangkaian kegiatan budaya dan ekonomi ini, Pemerintah Kabupaten Karanganyar menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem perdagangan yang inklusif