HARIAN MERAPI - Banyak kesenian religius yang bisa kita temukan pesisir utara Jawa. Salah satunya adalah kesenin emprak yang berkembang di Jepara.
Di daerah Jepara memang terdapat berbagai kesenian lokal yang salah satunya adalah emprak. Kesenian ini berada di bagian utara Kabupaten Jepara yaitu di Kecamatan Bangsri dan Pakisaji.
Bentuk kesenian seperti teater ini memadukan antara cerita, instrumentalia Jawa dan tembang.
Baca Juga: Kedai ini punya masakan andalan nasi bakmoy, bagi yang berpuasa sunnah disediakan gratis satu porsi
Keberadaan kesenian emprak dapat dilacak dari cerita lisan masyarakat yang percaya bahwa keberadaan kesenian ini diperkirakan pada masa Wali Songo.
Kesenian emprak dipandang sebagai bentuk akulturasi antara budaya lokal dengan budaya luar Jepara serta menjadi salah satu media dakwah.
Dalam perkembangannya, kesenian ini mengalami pasang surut. Pada 1950-1999, emprak berkembang pesat.
Perkembangan tersebut ditandai dengan adanya berbagai inovasi, baik dalam bentuk tarian, kostum, mengakomodir tambahan peralatan, dan mengkombinasi pementasan dengan organ dan lagu dangdut.
Baca Juga: Sebanyak 11 sapi mati akibat terkena penyakit mulut dan kuku, ini yang dilakukan DKPP Bantul
Melalui kreativitas tersebut, emprak menjadi populer dan banyak melakukan pementasan di masyarakat Jepara.
Pada periode tersebut, emprak mengalami masa keemasan. Memasuki tahun 2000-an, emprak mulai mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan adanya persaingan pementasan hiburan seperti organ tunggal, hadirnya banyak televisi swasta, dan kompetisi dengan kesenian tradisional yang lain.
Pada saat itu, hiburan organ tunggal ini sangat disukai oleh msayarakat dengan biaya yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pementasan emprak.
Baca Juga: Asal-Usul Chul Su Squid Game 3 yang Muncul di Post-Credit Season 2
Kesulitan yang lain adalah kesenian ini masih tergantung pada pelaku seni yang sudah senior.