HARIAN MERAPI- Tari Rampak Buta termasuk kesenian rakyat berkembang di kalangan masyarakat, antara lain di kawasan lereng Gunung Merapi.
Tari tersebut terinspirasi dari karakter tokoh buta atau raksasa, yakni diwujudkan dengan topeng yang digunakan sebagai properti dalam setiap pementasannya.
Topeng yang dipakai menggambarkan kemarahan raksasa, terutama karena adanya kerusakan alam karena ulah manusia, antara lain, penebangan pohon secara liar.
Baca Juga: Kesepakatan gencatan senjata di Gaza mandek, ini sebabnya
Dengan iringan musik gamelan Jawa, penari Tari Rampak Buta juga mengenakan kostum warna mencolok, krembyah-krembyah menggunakan selendang, dan beberapa aksesoris khas.
Khususnya di sanggar tari, Krincing Manis Dance Studio yang berada di kawasan Tridadi Sleman, tari Rampak Buta dapat dikreasi menjadi beberapa tari kreasi baru.
Saat ini, ada empat tari milik Krincing Manis Dance Studio yang berpijak pada Rampak Buta dan semua sudah biasa dipentaskan. Bahkan, salah satunya, yakni Gedroex Wanodya pernah berprestasi di Korea Selatan.
Menurut Pimpinan Krincing Manis Dance Studio, Luvita Pradana Puspita Sari SSn MA, tari tersebut terpilih menjadi Juara I Andong International Maskdance Festival di Korea Selatan, Oktober 2024 lalu.
Baca Juga: Artis Tasya Kamila bagikan kiat mengajarkan matematika kepada anak, begini caranya
“Waktu itu, tim dari Krincing Manis Dance Studio berhasil mengalahkan grup tari dari beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Rusia, Polandia dan Malaysia,” ungkap Luvita, belum lama ini.
Suatu hal membanggakan pula, sebutnya, pada November 2024 lalu, Pemkab Sleman melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman menyelenggarakan acara, Malam Anugerah Kebudayaan.
Krincing Manis Dance Studio termasuk yang memperoleh Anugerah Kebudayaan tersebut, yakni Kategori Lembaga Seni. Penghargaan tersebut merupakan bentuk perhatian/apresiasi Pemkab Sleman.
Baca Juga: Eks Menkumham Yasonna Laoly Dicegah Keluar Negeri
Terutama kepada para seniman/budayawan maupun lembaga seni budaya yang telah berjasa dalam melestarikan seni budaya dan telah menunjukkan dharma baktinya secara konsisten kepada masyarakat maupun seni itu sendiri.
