HARIAN MERAPI - Menyediakan atau memberi makanan/minuman untuk berbuka puasa, baik puasa wajib maupun sunnah memiliki banyak keutamaan.
Antara lain, akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, ketika yang memberi juga berpuasa termasuk ikhtiar menuju surga dan pemberian tersebut bagian dari bersedekah agar mendapat ridha/berkah dari Allah SWT.
Sehingga suatu hal yang wajar, berbagai pihak berusaha untuk bisa memberikan santapan untuk berbuka puasa sunnah maupun wajib.
Salah satunya, yakni pasangan suami-istri (pasutri), Abu Fitran dan Fitri Pasutri ini mempunyai sejumlah cara agar dapat menyediakan makanan untuk buka puasa, bagi siapa saja yang sedang melaksanakan puasa sunnah.
Baca Juga: Pemerintah kucurkan dana Rp4,7 triliun untuk pemeriksaan kesehatan gratis bagi 60 juta orang
Sedangkan pada Ramadhan mendatang, diharapkan dapat menyediakan makanan puasa puasa untuk yang sedang puasa wajib. Caranya, yakni dapat datang ke kedai yang dikelola pasutri tersebu.
Nama kedainya, Pojok Mulia (berada di bagian belakang Toserba Mulia) Jalan Godean Sleman. Di selatan kedai antara lain tertulis, “Buka Puasa Sunnah, Insha Allah Gratis” dan ada gambar satu porsi nasi bakmoy.
Menurut Abu Fitran, nasi bakmoy biasa disebut sebagai bah mui di tempat asalnya, Tiongkok. Setelah menyebar ke berbagai negara, ada modifikasi-modifikasi tersendiri.
Khususnya di Indonesia, tampilan dan penyajiannya mirip dengan hidangan khas Taiwan, yaitu lu rou fan. Hidangan khas ini berupa nasi yang disantap bersama semur daging dan telur rebus.
Baca Juga: Ini 10 Kasus IGD yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dan Cara Pemakaian BPJS di Rumah Sakit
“Terinspirasi dari sajian tersebut, seorang keturunan Fujian Selatan yang menetap di Indonesia mencoba membuat sendiri dan dibagikan kepada sanak saudara dan kenalannya,” ungkap Abu Fitran, baru-baru ini.
Tak disangka, lanjutnya, masakan yang dibuat oleh seorang keturunan Fujian Selatan banyak yang suka pada cita rasa hingga aromanya. Lalu agar bisa disantap oleh lebih banyak orang, daging biasa diganti dengan ayam, .
“Keberadaan nasi bakmoy ada pula yang menyebut sebagai makanan peranakan untuk peranakan berasal dari ekspedisi Laksamana Zheng He pada awal abad 15 silam,” jelasnya.
Ditambahkan Abu Fitran, dari satu resep nasi bakmoy dengan modifikasi lain lahir dan makin populer di berbagai daerah di Indonesia.