Konon, para pendatang dari negeri Tiongkok yang berdagang dan menetap di kawasan pelabuhan mulai hidup dengan membawa budaya tanah kelahiran dan berinteraksi dengan budaya dari tanah perantauannya.
Sedangkan, sajian nasi bakmoy di kedainya terdiri dari nasi yang disiram kuah kaldu ditambah isian daging ayam atau sapi yang dimasak kecap (divariasi plus sambal kecap) dengan variasi pakai kekian, tahu, ataupun telur pindang.
“Semakin lengkap lagi bisa ditaburi tong cai, sebagai ciri khas resep keluarga kami,” papar Abu Fitran yang tinggal di Sidoluhur Sleman.
Ditegaskan pula, sama seperti hidangan hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa lainnya, nasi bakmoy menggabungkan cita rasa gurih dan manis yang khas dan cocok di lidah orang Jawa.
“Selain nasi bakmoy, kami juga menyediakan bakwan kawi, nasi rames, nasi kucing, beberapa jenis makanan ringan dan minuman termasuk kopi,” tambahnya.*