18 kedai kopi kekinian di Kulon Progo kembangkan Kopi Menoreh

photo author
- Selasa, 8 November 2022 | 08:30 WIB
Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana menikmati kopi khas Menoreh Kulon Progo. (Antara/HO-Humas Pemkab Kulon Progo )
Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana menikmati kopi khas Menoreh Kulon Progo. (Antara/HO-Humas Pemkab Kulon Progo )

 

HARIAN MERAPI - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo mencatat sebanyak 18 kedai kopi milenial di wilayah ini telah membangkitkan kembali Kopi Menoreh.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha, Senin (7/11/2022), mengatakan kopi sudah menjadi gaya hidup yang diminati oleh para generasi muda. Kalau tidak ngopi, lanjut dia, generasi muda dianggap ketinggalan zaman.

"Saat ini, Kulon Progo dikenal sebagai daerah destinasi ngopi. Hal ini dikarenakan minimal ada 18 kedai untuk ngopi tersebar di Kulon Progo, dengan kondisi itu kita laksanakan untuk kebangkitan kopi menoreh kita," kata Aris seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Berbahayakah minum obat dengan kopi, ini jawaban Prof Zubairi Djoerban

Ia mengatakan kopi merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor perkebunan di Kabupaten Kulon Progo.

Luas penanaman pada 2021 mencapai 1.473,05 hektare yang tersebar di lima kapanewon/kecamatan di wilayah Menoreh, yaitu Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap dan Pengasih.

Menurut dia, varian kopi Kulonprogo saat ini telah banyak dikenal secara lokal maupun secara nasional, ditambah lagi maraknya kedai kopi yang tersebar di wilayah Kulon Progo.

Baca Juga: Piala Dunia 2022, skuad timnas Brazil tanpa Roberto Firmino

Produksi kopi mencapai 438,66 ton biji kering dan produktivitas 540,76 kilogram per hektare. Sedangkan jumlah petani yang berusaha tani kopi mencapai 5.400 petani.

"Untuk peningkatan nilai tambah kopi telah dilaksanakan pengolahan di tingkat kelompok tani. Sampai dengan saat ini sudah ada sembilan kelompok tani selaku pelaku usaha pengolah kopi di Kabupaten Kulon Progo," kata Aris.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan kolaborasi antarsektor akan sangat berperan penting dalam rangka peningkatan seluruh komoditas maupun produk unggulan di Kulonprogo, baik itu komoditas pangan maupun produk wisata.

Hal tersebut juga didukung munculnya kebutuhan gaya hidup di bidang perkopian yang ditandai makin maraknya kedai kopi di Kulonprogo yang memiliki lokasi yang cukup menarik.

"Kalau kopi hanya dilihat dari sektor primer atau berdiri sendiri, kopi itu hanya akan dijual dalam bentuk atau bernilai kopi saja. Namun jika kopi dijual bersama sektor tersier atau gaya hidup, kopi sedikit dalam cangkir saja akan bernilai berlipat-lipat harganya," kata Tri. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
X