HARIAN MERAPI - Nama Yusman sebagai seorang seniman patung sudah sohor bukan hanya di tanah air, tetapi Yusman juga sudah mematrikan karya karyanya di belahan dunia, luar negeri.
Karya patung Yusman ibarat sudah menandai wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Sehingga tidak berlebihan jika Institut Seni Indonesia (ISI) Padang menganugerahi seniman patung kehahiran Sukamenanti, Pasaman, Sumatera Barat ini sebagai Maestro Seni Patung pada 21 Desember 2023.
Hal itu dibenarkan Yusman saat ditemui belum lama ini di Galery Kopi Macan, Bugisan Selatan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Baca Juga: Petani terjebak arus sungai di Banyumas berhasil diselamatkan Tim SAR, begini kondisinya
Menurut dia, pemberian gelar Maestro Seni Patung kepada dirinya merupakan salah satu bentuk apresiasi sebuah perguruan tinggi seni yang memandang karya karya Yusman memang membanggakan bagi masyarakat Sumatera Barat.
"Mereka melihat prestasi saya dalam berkarya yang disertai perjuangan hidup dalam mewujudkan cita cita besar sebagai seniman seni rupa," ungkap suami Murtri Yuni Arnawati.
Ketika masuki ASRI yang kemudian menjadi ISI Yogyakarta Yusman menjatuhkan pilihan pada seni lukis, namun kenyataan lain dia justru terlempar di seni patung.
"Ya karena sudah bertekad untuk belajar di kota Yogyakarta dengan niat merantau akhirnya jurusan patung pun harus ditekuni," ucap Yusman.
Baca Juga: Semarak Pesta Warna di Alun-alun Pancasila, Libatkan Pelukis Kota Salatiga
Seniman yang pernah menggelar patung-patung berukuran raksasa di Pameran Tunggal bertajuk "Menandai Indonesia" di Jogja Galery dan Alun alun Yogyakarta tahun 2017 serta Pameran Karya Patung Maket Yusman dari Paseman ke Istana Presiden di Museum Affandi Yogyakarta 2019 ini mengaku Yogyakarta merupakan tanah kelahiran kedua setelah Paseman, karena semua karya karya besarnya terlahir dari kota budaya ini.
Dalam pandangan bapak dari empat anak ini Rizki Nanda, Santara Deva Yusman, Wahyu Intan Purnama Tri Ambarwati dan Salma Reno Bunsu Yusman, bagai mana pun dirinya juga masih memiliki ikatan batin yang kuat dengan tanah kelahiran tumpah darah dan tempat para leluhurnya berada.
"Keduanya menjadi satu dalam pengabdian diri saya untuk berkarya sebagai panggilan hidup agar memberi harum nama Paseman dan Yogyakarta," tandas Yusman.
Baca Juga: Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Jalani Proses Naturalisasi, Bisa Bela Timnas Mulai November 2024
Pemberian Gelar Maestro Seni Patung oleh ISI Padang yang diserahkan oleh Rektor ISI Padang Dr. Febri Yulika S.Ag. M.Hum, menurut Yusman sebagai bentuk penghargaan karya-karya dan prestasi yang diraihnya sebagai anak bunda kandung yang merantau membawa nama baik tanah kelahiran di perantauan dan Indonesia. *