Interpretasi sejarah periode 1945-2015 lewat Pameran Nandur Srawung ke-11

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 20:25 WIB
 Foto: Karya yang ditampilkan dalam pameran Nandur Srawung ke-11 di Galeri Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (15/8).  (Foto : Wahyu Turi K)
Foto: Karya yang ditampilkan dalam pameran Nandur Srawung ke-11 di Galeri Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (15/8). (Foto : Wahyu Turi K)

“Nandur Gawe diharapkan menjadi proses pewarisan dalam bentuk ilmu pengetahuan serta upaya pelestarian seni rupa di Indonesia. Format inkubasi ini bertujuan untuk mendukung perkembangan kreativitas seni para peserta dan kolaborator yang terlibat,” sambungnya.

Sementara itu Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Purwiati menyampaikan, pembukaan NS XI pada 15 Agustus akan diresmikan Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi.

Baca Juga: Keteladanan sebagai strategi internalisasi nilai-nilai tanggung jawab anak usia dini

Selain itu, NS XI juga akan menganugerahi dua penghargaan kepada seniman, yaitu Lifetime Achievement Award, penghargaan untuk figur yang telah berjasa dan memberi kontribusi besar pada perkembangan seni rupa di DIY dan Indonesia; dan Young Rising Artist Award, penghargaan untuk seniman muda berbakat (18-35 tahun) yang berpartisipasi pada pameran NS XI melalui panggilan terbuka (open call).

“Event tahunan ini sudah melalui kurasi yang ketat. Ada 5 kurator yang bekerja sama dengan Taman Budaya untuk bisa mewujudkan Nandur Srawung ke-11,” kata Purwiati.

“Taman Budaya Yogyakarta memberikan ruanh seluas-luasnya untuk seniman. Dan kami selalu koordinasi dengan teman-teman seniman, apa yang belum terakomodir di Taman Budaya Yogyakarta,” pungkasnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X