Berlangsung hingga 26 Januari 2024, Peserta pameran Kaligrafi Batik dan Kaligrafi Kontemporer di Leman Art House Sleman dibagi 4 kelompok

photo author
- Sabtu, 13 Januari 2024 | 12:21 WIB
Suasana komplek Leman Art House, pengunjung antusias menikmati karya-karya yang ditampilkan dalam pameran Kaligrafi Batik dan Kaligrafi Kontemporer. (Foto: Dok.Chamit A)
Suasana komplek Leman Art House, pengunjung antusias menikmati karya-karya yang ditampilkan dalam pameran Kaligrafi Batik dan Kaligrafi Kontemporer. (Foto: Dok.Chamit A)

Ada lagi, Yelvika Mira, Sujarwo, Achmad Sukur, Luthfi Caritogomo dan Nasrul Haqi. Semua, mampu mengubah aksara menjadi logograf, sehingga kata itu sendiri yang indah bahkan menyatu dengan karakter perupanya.

Kelompok ketiga, yakni aksara indah yang dihadirkan melalui kontemplasi suci berangkat dari ayat suci Alquran. Dalam pengembaraan batin perupa menginterpretasi objek formalnya sesuai dengan Khat.

“Aksara indah bersumber dari Alquran dengan yakin tulisan itu setiap aksara, bunyi serta persekutuan kalimat mempunyai makna sendiri,” tegas Hadjar.

Adapun beberapa seniman kaligrafinya, seperti Gus Mustofa Bisri, Samino, Cholis, Achmad Syukur, Antok, Carsilah, Sihono, Liliek Parjono R, Abdul Ghani, Neno Rosequeen, Irfan Ali, Irawan Hadi, Suharwedi, Ghufron Najib dan Annisa.

Sedangkan kelompok keempat, yakni karya dengan aksara sebagai representasi figur, sehingga ujud yang dihadirkan merupakan simbol-simbol batin hasil pencarian makna dan esensi dari sebuah bentuk atau figur tersebut.

Baca Juga: Pelatihan Code Blue Kampus, bagian dari meningkatkan kepedulian terhadap mitigasi kegawatdaruratan

Seniman kaligrafi atau perupanya, seperti Astuty Kusuma, Ambar Pranasmara, Yelvi Mira, Abdul Jalil, Mumtahanah, Junaedi Sukarta, Chamit Arang, Sabdo dan M Riyanto.

Ada pula, Amien Noer Mochamad, Eko Rahmi, I Gusti Nengah Nuratha, Qonita Farahdian, Jedink Alexander, Ari Salwa, J Hasanto, Ilham Choiri, Agus Baqul serta Miftahul Khoir.

Bahkan ada pula, Butet Kartaredjasa, Barlin Srikaton, Robert Nasrullah, Nabila, Gatut Yuwono, Novandi, Evry, Wirman AT, Subagyo, Budi Ubrux dan Risman Marah.

“Dalam pameran Kaligrafi Batik dan Kaligrafi Kontemporer di Leman Art House, mereka merepresentasikan aksara sebagai unsur seni rupa, sehingga komposisi itu hadir dari pengolahan arti aksara, arti objek yang ditemui atau memang dicari,” urai Hadjar.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X