HARIAN MERAPI - Persoalan sampah menjadi isu menarik untuk diangkat dalam sebuah pertunjukan seni.
Bukan hanya bagi Yogyakarta, masalah sampah menjadi persoalan yang juga melanda di kota besar lainnya.
Berangkat dari keprihatinan dalam pengelolaan sampah yang kurang baik, Komunitas Wayang Sampah (Wangsa) dari Surakarta Jawa Tengah, bakal menggelar pertunjukan wayang golek bertajuk "Opera Si Plastik" di Pusat Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Sabtu (28/10/2023) mendatang.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka telah kantongi SKCK sebagai persyaratan bacawapres Prabowo, begini suratnya
Cerita ini menurut Muhammad Sulthoni salah seorang pendiri Wangsa, berkisah tentang gadis bernama Genduk yang dirinya merasa berwajah jelek.
Ia ingin menjadi seorang gadis yang cantik dengan cara instan. Lantas Genduk menemui Mbah Wongso yang dianggap bisa mengubah penampilan fisiknya lebih menarik lewat operasi plastik.
Namun Genduk tidak menjadi cantik malah berubah jadi raksasa.
"Sampah hampir menjadi persoalan yang dihadapi oleh setiap kota. Dan kami memiliki kepedulian untuk terus melakukan kampanye dan penyadaran pada masyarakat lewat pertunjukan seni tradisional wayang agar mudah dipahami," ungkap Sulthoni yang akrab disapa Konde.
Komunitas Wangsa menurut Sulthoni merupakan kelompok yang bergiat dalam seni dan budaya yang juga memiliki perhatian terhadap berbagai isu lingkingan termasuk juga dengan masalah sampah.
"Kita mengajak masyarakat untuk bijaksana mengelola sampah dengan menggabungkan upaya konservasi lingkungan dengan seni budaya Jawa yaitu wayang. Kami memilih wayang sebagai seni pertunjukan yang populer di masyarakat, lewat seni ini agar pesan dapat tersampaikan dengan baik," tandasnya.
Konsep pertunjukan yang memanfaatkan bahan daur ulang untuk material wayang golek serta memadukan pemanfaatan Overhead Projector (OHP) sebagai latar pendukung cerita.
Baca Juga: Bambooland Walk and Talk 2023 bagian dari Tetralogi Bambu, berikut nama-nama pembicara talkshownya