Tawuran Remaja Marak, Polisi Gagalkan Bentrok Geng Resistor dan Mavastra, Lokasinya Dekat Tewasnya Daffa

photo author
- Kamis, 7 April 2022 | 21:31 WIB
Kapolsek Banguntapan, Kompol Zaenal Supriyatna, S.H. saat memberikan keterangan pers tentang tawuran geng. (Foto: Humas Polres Bantul)
Kapolsek Banguntapan, Kompol Zaenal Supriyatna, S.H. saat memberikan keterangan pers tentang tawuran geng. (Foto: Humas Polres Bantul)

BANTUL.harianmerapi.com- Belum juga kasus kematian pelajar SMA MUhammadiyah 2 (Muha) Yogyakarta, Daffa (18) terungkap, aksi tawuran pelajar kembali terjadi.

Kali ini sejumlah remaja yang diduga hendak melakukan aksi tawuran, berhasil diamankan jajaran Polsek Banguntapan Bantul, Kamis (7/4/2022) dinihari jelang sahur.

Lokasi yangrencananya dipalkai tawuran berdekatan dengan lokasi tewasnya Daffa pada Sabtu lalu di sebelah timur Gedongkuning.

Saat diamankan, para remaja ini kedapatan membawa senjata berupa gir dan stik. Kapolsek Banguntapan Kompol Zaenal Supriyatna menjelaskan, sekelompok remaja ini ditangkap setelah gerak-geriknya mencurigakan.

Baca Juga: Warga Jogja Punya Modal Gotong Royong, Kelompok Jaga Warga Siap Bergerak Berantas Aksi Klitih

Sebelumnya kelompok remaja ini lalu lalang di seputaran Jalan Wonosari hingga Simpang Wiyoro.

Anggota polisi yang tengah patroli kemudian mencurigai mereka. Setelah diberhentikan dan digeledah, ternyata mereka membawa gir yang diikat tali warna kuning dan stik.

"Para remaja tersebut diamankan pada hari Kamis pukul 02.00 WIB dini hari di simpang empat Ketandan oleh Pokdarkamtibmas bersama patroli Polsek Banguntapan dan Polres Bantul," katanya seperti dikutip dari Tribrata News Bantul.

Kepada polisi, para pelaku mengaku awalnya mereka janjian hendak tawuran di Jalan Wonosari KM 6. Namun kelompok lawan tidak datang.

Baca Juga: Kasus Klitih, Polisi Diminta tidak Berhenti Pada Para Pelakunya

Karena tidak datang, mereka mondar-mandir mencari musuh. Saat itulah mereka kepergok patroli polisi Polsek Banguntapan.

"Total ada empat remaja yang ditangkap. Sementara dua remaja lain yang diduga membawa sebuah celurit melarikan diri," ujar Zaenal.

Ditambahkan, dari hasil pemeriksaan, para remaja berusia 17-an tahun ini tergabung dalam geng yang bernama Mavastra. Mereka sebelumnya telah janjian tawuran dengan kelompok lain bernama Resistor melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga: Arti Klitih dan Sejarahnya Hingga Dikaitkan dengan Aksi Kekerasan Remaja Serta Pelajar di Jogja

"Mereka janjian hendak tawuran. Berawal dari Gendon (masih dalam pencarian). Menunjukan WA dari kelompok Resistor dan mereka akan tawuran. Selanjutnya mereka kumpul di rumah Saudara B. Di sanalah Saudara Gendon membagikan alat, yaitu gir ada stik ini berikutnya celurit. Tapi dua orang yang bawa celurit kabur (termasuk Gendon). Kasus ini akan terus kita kembangkan," beber Zaenal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X