peristiwa

Pulang dari Diklatsar Menwa Tinggal Nama, Tubuh Mahasiswa UNS Gilang Endi Saputra Ditemukan Penuh Luka

Senin, 25 Oktober 2021 | 20:50 WIB
Teman kampus Gilang melayat di rumah duka. (Dok Harian Merapi/Abdul Alim )

KARANGANYAR, harianmerapi.com - Kematian peserta diklat Menwa UNS bernama Gilang Endi Saputra menyisakan misteri. Keluarga menyaksikan tubuh tak bernyawa putra sulung pasangan Sunardi-Endang Budiastuti itu penuh luka.

“Saat dibuka kain penutupnya, kami langsung menjerit dan menangis. Wajah Gilang lebam-lebam. Ada noda darah di bagian hidung sampai pipi, telinganya gosong, tengkuk juga gosong. Kemudian tangan kanan dan kirinya gosong. Mukanya masih belepotan tanah dan pasir,” kata nenek Gilang bernama Mulyati saat ditemui di rumah duka di Dusun Keti Desa Dayu RT 02 RW V Karangpandan Karanganyar Jateng, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Terungkap, Bumbu Sate Kiriman Nani Apriliani Positif Mengandung Sianida

Melihat kondisi mengenaskan putra sulung dari dua bersaudara itu, keluarga langsung bertanya ke pengantar jenazah dari rumah sakit. Namun mereka tidak tahu menahu karena hanya bertugas mengantarkan jenazah. Sedangkan ayah bunda Gilang langsung menghubungi polisi.

Sebelumnya, keluarga diberi kabar Gilang dirawat di rumah sakit pada Minggu pukul 22.00 WIB. Kemudian datang perwakilan dari Menwa pada Senin pukul 01.30 WIB, untuk mengabarkan Gilang sudah meninggal dunia.

“Kenapa bisa jadi begini. Apa yang menyebabkan Gilang meninggal. Malah mereka jawabannya enggak tahu. Nanti dijelaskan di sana saja,” ujar sang nenek.

Keluarga selain melapor ke polisi juga membawa jenazah anaknya untuk diotopsi ke RSUD Moewardi Solo.

Lebih lanjut Mulyati mengatakan Gilang kuliah di jurusan K3 UNS. Anak sulung dari dua bersaudara ini memasuki semester tiga.

Baca Juga: Tabrak Lari di Pasar Kalangan Magelang, Mobil Fortuner Silver Terekam CCTV Hantam Pak Tani Hingga Patah Kaki

Mulyati mengatakan, Gilang pamit ke keluarga untuk mengikuti diklat Menwa UNS pada Jumat (22/10) pukul 21.30 WIB. Setahu neneknya, Gilang mengikuti kegiatan Menwa selama dua pekan. Gilang selama ini mengikuti perkuliahan secara daring dan luring. Guna memudahkan mengikuti perkuliahan, ia indekos selama dua bulan di belakang kampus UNS.

Lebih lanjut dikatakan, keluarga mulai curiga karena kesulitan menghubunginya. Pesan WhatsApp ke ponsel Gilang yang dikirim ibundanya pada Minggu (24/10) tak juga direspons.

Secara terpisah, Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Husein mengatakan telah menerima laporan dari keluarga Gilang. Keluarga melaporkan kematian Gilang janggal.

"Kita dapat laporan warga Karanganyar yang meninggal dunia di Solo. Sekarang jenazah masih di RSUD Dr Moewardi untuk diotopsi," kata Kresnawan.

Kasus itu kini ditangani Satreskrim Kota Surakarta. Meski demikian, Polres Karanganyar menyelidiki kemungkinan kejadian perkara di wilayahnya.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB