Margareth juga menegaskan bahwa insiden pertama melibatkan 11 siswi, bukan 14 seperti yang ramai diberitakan.
Ia menilai, kebiasaan guru tersebut menyentuh bahu adalah bentuk sikap kebapakan yang kerap disalahartikan.
Hasil dari mediasi pada tahun lalu adalah pembatasan ruang ajar bagi guru tersebut, yakni tidak diizinkan lagi mengajar di kelas 6. *