"Saya langsung syok, menutup sidang, dan segera ke rumah naik motor bersama sekuriti,” imbuhnya.
Begitu tiba, rumahnya sudah dipadati warga. Api telah melahap sebagian besar bangunan dan menghanguskan dokumen penting, pakaian dinas, hingga perhiasan istrinya.
“Yang tersisa hanya baju di badan. Pakaian kantor, dokumen kepegawaian, dan perhiasan istri yang dikumpulkan bertahun-tahun habis terbakar,” ungkap Khamozaro.
Rumah sederhana yang dibelinya sejak 2009 itu kini hanya menyisakan puing-puing.
Baca Juga: 121 Siswa di Ponjong Keracunan MBG, Bupati Gunungkidul Minta BGN Berikan Sanksi Tegas
Khamozaro lantas menyebut, ia telah melapor ke Polsek Sunggal dan berharap penyelidikan bisa segera menemukan penyebab kebakaran.
“Saya anggap musibah, tapi mudah-mudahan segera ada kejelasan,” tuturnya.
Telepon Misterius dan Sorotan soal Keamanan Hakim
Usai kebakaran, Khamozaro mengaku kerap mendapat telepon misterius dari nomor tak dikenal.
Baca Juga: Kasus dugaan suap DJKA klaster Medan, KPK panggil lima saksi di Yogyakarta
“Sering kali ada yang menelepon, tapi saat diangkat langsung dimatikan. Tidak saya anggap teror, karena saya biasa menangani perkara besar,” terangnya.
Kendati demikian, fakta bahwa rumah seorang hakim yang tengah mengadili kasus korupsi besar terbakar sehari sebelum sidang penting menimbulkan banyak pertanyaan yang muncul ke permukaan.
Terlebih, kini Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut bersama sejumlah pejabat kepolisian turun langsung ke lokasi untuk menyelidiki sumber api.
Baca Juga: Program Garuda Academy terapkan kurikulum FIFA dan AFC
Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak memastikan pihaknya tengah melakukan penyelidikan usai insiden tersebut.