Lansia warga Bantul nenggak pestisida, ini gara-garanya

photo author
- Rabu, 8 Oktober 2025 | 12:30 WIB
Penyemprotan pestisida di rumpun padi.  (Abdul Alim)
Penyemprotan pestisida di rumpun padi. (Abdul Alim)

SEORANG lansia warga Dlingo Bantul ditemukan tergeletak seperti orang sedang tidur di rumahnya baru-baru ini. Tentangga dan kerabat yang melihatnya sengaja tak mau membangunkan karena takut mengganggu. Namun hingga  petang, lansia inisial En (67) tak juga bangun, hingga salah seorang warga memberanikan diri membangunkan.

 

Saksi melihat korban dalam kondisi lemas dan di sekitarnya terdapat muntahan. Lantaran kondisi sangat menghkhawatirkan, korban dibawa ke Rumah Sakit Hardjalukito dan harus menjalani rawat inap.

Ketika ditanya tim medis, korban sempat menjawab telah menenggak racun pestisida hingga dua sendok. Racun tersebut biasanya ia gunakan untuk menyemprot tanaman. Namun entahlah, saat itu justru ditenggak En. Usai dirawat inap tiga hari, nyawa korban tidak tertolong, lantaran kondisinya sudah sangat parah.

Baca Juga: Masjid Sunan Ampel di Surabaya masuk masjid tertua ketiga di Indonesia, dibangun dengan arsitektur Jawa kuno dan bernuansa Arab

Diduga kuat En bunuh diri, apalagi sebelumnya yang bersangkutan juga pernah melakukan hal serupa namun gagal. Tak hanya itu, En juga meninggalkan catatan pembagian kekayaan untuk ahli warisnya. Atas kejadian tersebut, keluarga menerima sebagai sebuah musibah sehingga tidak akan menuntut siapapun.

Dalam konsep KUHP, peristiwa bunuh diri memang tidak ada yang dapat dimintai pertanggungjawaban hukum, kecuali ada orang atau pihak yang membujuk agar orang melakukan bunuh diri dan berhasil. Tapi bila gagal, tak jadi bunuh diri misalnya, pun tak ada yang dapat dituntut. Bila kita terapkan pada kasus di atas, tak ada yang dapat dimintai pertanggungjawaban hukum atas kasus meninggalnya En.

Kalau benar itu kasus bunuh diri, mengapa En melakukannya ? Apa motifnya, ekonomi ? Padahal, En telah memberi catatan pembagian waris yang berarti dia memiliki harta kekayaan, seberapapun besarnya. Meski kasus pada akhirnya ditutup, namun mencari motif mengapa En bunuh diri tetaplah penting guna menjadi referensi atau pembelajaran bagi yang lain.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Aries besok Rabu 8 Oktober 2025, di saat-saat penuh tantangan, kekuatan batin Anda bersinar

Apalagi mencermati kejadian sebelumnya bahwa En pernah melakukan percobaan bunuh diri, semestinya mendapat perhatian lebih dari keluarganya.

Benar bahwa tidak ada orang yang membujuknya untuk bunuh diri, namun, mestinya yang bersangkutan diajak bicara mengapa berbuat nekat, apa masalahnya, dan seterusnya. Dengan cara itu akan diketahui pokok persoalannya, barulah dicari solusinya secara bersama. Kalaupun itu terkait ekonomi, pengurus RT atau Dinas Sosial setempat tentu tidak tinggal diam dan harus peduli. (Hudono)

 

BalasTeruskan

Tambahkan reaksi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X