Tragedi Tewasnya Dua Mahasiswa di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem Penempatan KKN

photo author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 07:30 WIB
Konferensi pers terkait kecelakaan laut mahasiswa KKN-PPM UGM di Maluku Tenggara di Kampus UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (2/7/2025).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Konferensi pers terkait kecelakaan laut mahasiswa KKN-PPM UGM di Maluku Tenggara di Kampus UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (2/7/2025). (ANTARA/Luqman Hakim)

"Sebelum penerjunan, mahasiswa sudah dibekali dan dosen pembimbing serta koordinator wilayah juga sudah melihat lokasi. Tapi kejadian ini jadi refleksi bagi kami semua," ujar Andi.

Ia menambahkan, ke depan UGM bakal mengembangkan panduan keselamatan yang lebih detail, khususnya untuk pelaksanaan KKN di daerah dengan karakteristik seperti laut atau wilayah dengan akses terbatas.

Baca Juga: Jalur Mutasi SPMB SMP Negeri di Sleman Rawan Kecurangan, JCW: Aneh, Tempat Tugas Orang Tua Mengikuti Tempat Sekolah Anak

"Protokol keselamatan dan 'safety induction' akan kami perjelas. Mahasiswa juga harus lebih memahami karakter wilayah penempatan, apalagi mereka harus hidup bersama masyarakat setempat," katanya.

Sebelumnya, insiden kecelakaan laut terjadi pada Selasa (1/7) sore di Perairan Ohoi, Desa Debut, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara.

Longboat yang mengangkut tujuh mahasiswa UGM dan lima warga setempat terbalik setelah dihantam ombak setinggi 2,5 meter dalam perjalanan dari Pulau Wearhu menuju Desa Debut.

Baca Juga: Rektor UWM Lantik Pejabat Struktural Antar Waktu

Lima warga dan lima mahasiswa berhasil diselamatkan. Namun, dua mahasiswa lainnya meninggal dunia.

Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Fakultas Teknik, dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSUD Karel Satsuit Tubun Langgur. Sementara itu, Bagus Adi Prayogo dari Fakultas Kehutanan sempat dilaporkan hilang dan baru ditemukan oleh warga dalam kondisi meninggal dunia pada malam harinya pukul 22.15 WIT.

Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM Djarot Heru Santoso menyebut lokasi KKN di Maluku Tenggara tersebut bukan kali pertama digunakan. Beberapa tahun sebelumnya, wilayah tersebut juga menjadi lokasi KKN dan berjalan aman.

"Ini lokasi ketiga atau keempat yang digunakan KKN. Jadi sebelumnya tidak ada masalah," ujar Djarot. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X