"Namun korban tidak kembali pulang, sampai akhirnya ditemukan tewas tenggelam Senin pagi ini," jelas Munaji.
Senin siang ini, tim relawan BPBD juga masih melakukan pencarian terhadap seorang warga Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati Kudus yang diduga tenggelam.
Munaji mengatakan, bencana banjir di Kudus selain menelan nkorban jiwa, juga telah merendam 6.505 rumah warga.
Jumlah desa terdampak menyusut tinggal 31 desa dari 32 desa sebelumnya, yang tersebar di lima kecamatan di Kudus, yaitu Jekulo, Mejobo, Jati, Kaliwungu dan Undaan.
Baca Juga: Klitih makin nekat, membabi buta tabrak orang
Ketinggian genangan banjir di jalan, pemukiman dan area persawahan bervaraisi antara 20 cm hingga 80 cm.
Adapun jumlah warga terdampak saat ini mencapai 13.983 Kepala Keluarga (KK) dengan 40.869 jiwa.
Sedang jumlah pengungsi warga Kudus saat ini sebanyak 769 KK atau 2.719 jiwa, dan Warga Karanganyar Demak 1.257 KK atau 4.277 jiwa.
Untuk pengungsi warga Demak sebagian besar ditampung di gedung Jam'iyyatul Hujjaj Kudus (JHK), gedung Grha Mustika, Aula DPRD Kudus dan Pasar Saerah Desa Jati Wetan.
"Jumlah pengungsi masih terus bertambah mengingat di beberapa titik kondisi genangan banjir masih cukup tinggim," ungkapmnya.
Banjir di Kudus tidak hanya menggenangi pemukiman, tetapi juga menutup akses jalan dan menenggelamkan 2.148,24 hektar area persawahan.
Sementara itu, kondisi debit Sungai Wulan Senin (18/3/2024) siang ini mulai menurun dan kabar baik ini diharapkan dapat mengurangi genangan di jalur pantura Kudus- Semarang, tepatnya di Desa Karanganyar Demak.
Baca Juga: Semifinal Piala FA: Manchester United vs Coventry, Manchester City Kontra Chelsea
Jalur Kudus-Semarang lumpuh total, menyusul jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan di Dukuh Norowito Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar Demak pada Minggu pukul 14.45 dinihari.