Terpilih Secara Aklamasi, Prof Mansyur Ramly Pimpin APPERTI Periode 2022-2027

photo author
- Minggu, 3 Juli 2022 | 19:00 WIB
Prof Mansyur Ramly (kiri) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum APPERTI periode 2022-2027 pada musyawarah nasional di Bali, Sabtu (2/7/2022).  (ANTARA/HO)
Prof Mansyur Ramly (kiri) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum APPERTI periode 2022-2027 pada musyawarah nasional di Bali, Sabtu (2/7/2022). (ANTARA/HO)

BALI, harianmerapi.com - Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof Dr H Mansyur Ramly terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia (APPERTI) periode 2022-2027 dalam musyawarah nasional yang digelar di Bali.

Ketua Dewan Pembina APPERTI Dr Ir Budi Djatmiko MSi, Minggu (3/7/2022), menyampaikan kepada ketua terpilih segera melakukan review anggaran rumah tangga, menyusun program kerja sesuai kebutuhan saat ini dan membahas rencana strategis APPERTI ke depan.

Termasuk beberapa isu dalam lingkup pendidikan dengan era digitalisasi perlu menjadi sorotan pengelola perguruan tinggi untuk lebih adaftif.

Baca Juga: Challenge Malaikat Maut Viral di TikTok, Peneliti UGM: Stop Bikin Konten Medsos Berujung Maut!

“Saya memberikan waktu kepada ketua umum dan tim formatur untuk menyusun kelengkapannya dalam waktu dua bulan ke depan," ujarnya.

Sementara Prof Mansyur Ramly dalam sambutan perdana setelah dikukuhkan sebagai Ketua Umum APPERTI, mengaku bersyukur dan siap menjalankan amanah ini sebaik-baiknya.

Dengan amanah ini, dirinya mengajak untuk bersama dalam sebuah jamaah menyelenggarakan, melaksanakan amanah yang tentu dengan pembinaan dewan penasehat, pengawas dan ketua Yayasan perguruan tinggi se Indonesia.

Baca Juga: Kemendikbudristek tetap prioritaskan implementasi Kurikulum Merdeka, ini alasannya...

“Insya Allah dengan konsep jamaah, saya optimis, ke depan akan lebih baik dari sebelumnya”ujarnya

Lanjut dikatakan, mari kita bersama APPERTI dan Aptisi duduk bersama dengan pemerintah, untuk tidak terlalu mengatur perguruan tinggi, karena dapat berdampak kurang kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

"Mengutip paradigma Bung Hatta dalam ekonomi, pemerintah membuat terobosan, kalau sudah berjalan bagus, selanjutnya diserahkan ke masyarakat.Jadi Pemerintah mengatur strategi jangan terlalu mengatur teknis, dapat berdampak kurang kepercayaan dari masyarakat," tegasnya.

Baca Juga: Apri/Fadia ukir sejarah, juara Malaysia Open usai bekuk Zhang/Zheng

Berkaitan dengan akreditasi penjaminan mutu, membentuk budaya mutu, perlu membiasakan perguruan tinggi membangun quality asesmen, kata dia, pemerintah seharusnya memberi kesempatan seluas-luasnya kepada perguruan tinggi untuk melakukan self quality assessment, perguruan tinggi melakukan sendiri mutunya.

Prof Mansyur mengusulkan dilakukan revisi Permen No 5, ditambah saja, bahwa perguruan tinggi yang terakreditasi dapat melakukan akreditasi untuk program studinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X