Imbasnya, dengan kekuatan monopolistik yang dimiliki produsen, harga akan yang lebih tinggi, konsekuensi lebih lanjut adalah persaingan ketat itu menggiring struktur pasar minyak goreng curah ke arah oligopoli, bahkan bahkan monopoli yang pada akhirnya akan merugikan dari sisi konsumen.
“Khususnya untuk lenga klentik atau minyak goreng berbahan daging buah kelapa, saya yakin mempunyai pangsa pasar tersendiri dan bisa menghidupkan industri rumahan,” tandas Widarta.*