HARIAN MERAPI - Jumat, 5 Desember 2025 menjadi hari penuh syukur bagi keluarga besar Akhmad Syafiq dan Debia Nur Epita. Putri sulung mereka, Qurota Ainur Rahmah atau akrab disapa Aira, siswi kelas Kuttab Qonuni Akhwat 1A Kuttab Al Fatih Yogyakarta, tampil melantunkan tasmi' Juz 29 dengan tartil yang jernih dan makhraj yang terjaga.
Sebelumnya, Aira telah menyelesaikan hafalan Juz 30, sehingga kini telah menguasai dua juz Al-Qur’an di usia baru sembilan tahun.
Prestasi ini tak lepas dari bimbingan penuh kesabaran para ustadzahnya, Ustadzah Zidni Rahma Sa’adah dan Ustadzah Okty Silvya Dewi, yang selama ini dengan telaten mendampingi hafalan dan adab harian Aira.
Kuttab Al Fatih: Menanam Adab, Membangun Peradaban
Kuttab Al Fatih Yogyakarta, sebuah lembaga pendidikan berbasis adab yang berdiri untuk mengembalikan ruh pendidikan Islam klasik, memegang prinsip bahwa adab harus ditanamkan sebelum ilmu. Di tengah zaman yang berubah cepat dan penuh ketidakpastian, Kuttab Al Fatih tampil sebagai oase yang menekankan keteladanan, pembiasaan ibadah, dan pendidikan karakter.
Prinsip ini sejalan dengan hasil penelitian Prof. James J. Heckman, ekonom peraih Nobel Ekonomi, yang menegaskan bahwa pendidikan karakter paling efektif dilakukan di usia dini, jauh sebelum anak memasuki jenjang pendidikan tinggi.
Baca Juga: SMA Muhi Yogya Sabet 35 Medali Tingkat DIY dan Siap Melaju ke OlympicAD Nasional 2026
Pembentukan disiplin, empati, integritas, dan kecintaan pada kebaikan sejak usia kecil terbukti berdampak kuat terhadap kesuksesan jangka panjang.
Aira, 'Guru Kecil' di Rumahnya
Keutamaan Aira tidak hanya tampak di sekolah. Di rumah, ia sering menjadi guru kecil bagi sang kakek, Widodo Brontowiyono, seorang profesor yang masih tertatih belajar tahsin. Aira memanggil kakek nya dengan sebutan Mbah Kung.
Ketika Mbah Kung nya menemui kesulitan melafalkan huruf tertentu, Aira dengan sabar mengoreksi dan menjelaskannya: “Mbah Kung, huruf ini keluarnya dari ujung lidah - di antara gigi atas dan bawah…", untuk menjelaskan makhroj huruf "zai".
Baca Juga: Mahasiswi UII Ungkap Potensi Besar dari Limbah Padi untuk Masa Depan Energi Bersih
Dengan cara anak-anak yang polos, Aira telah menerjemahkan ilmu Qur’ani menjadi cahaya yang menuntun keluarganya. Inilah buah dari pendidikan yang benar—ilmu menjadi penerang bagi sekelilingnya.
Sebagai anak pertama dari Akhmad Syafiq dan Debia Nur Epita, Aira membawa harapan besar. Selain kecintaannya pada Al-Qur'an, ia memiliki cita-cita mulia: ingin menjadi dokter gigi, ahli dakwah, dan kelak memiliki usaha rumah makan. Tiga mimpi yang menunjukkan keluasan hati dan semangat memberi manfaat.