HARIAN MERAPI - Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (Sekjen KSPN), Ahmad Mustaqim SH MH CPL CLE, KSPN berharap pemerintah pusat memperhatikan kesejahteraan dan hak-hak para pekerja atau buruh di Indonesia sesuai aturan perundang-undangan sekaligus memperhatikan kebutuhan hidup layak.
"Harapan kami pemerintah memperhatikan hak-hak buruh, pengusaha tidak memperkerjakan kontrak terus menerus, mengakomodir serta memperkejakan para buruh secara layak," ujar Ahmad Mustaqim disela-sela pembukaan Kongres II KSPN di Ballroom LPP Garden Hotel Sleman, Rabu (15/2/2023).
Dalam Kongres II KSPN salah satu isu yang dibahas dalam sidang soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2022 soal Cipta Kerja.
Baca Juga: Ground Breaking pembangunan RS PKU Jogja, Prof Haedar: InsyaAllah gedungnya unggul dan megah
Sampai saat ini KSPN masih menolak karena banyak pasal-pasal yang merugikan pekerja dan buruh seperti dalam kontrak dan kompensasi.
Sementara Koordinator Pemberdayaan Organisasi Pekerja dan Organisasi Pengusaha Kemnaker RI, Kresensia Harianja mengucapkan selamat digelarnya Kongres II KSPN dan berharap dapat melahirkan pemimpin dan mebawa organisai ke arah yang lebih baik.
Dalam kondisi bangsa dan negara yang mulai pulih pascapandemi diharapkan perekonomian segera membaik seperti sediakala.
Baca Juga: Petung Jawa weton Jumat Wage 17 Februari 2023, pepesthenne bisa jadi dukun atau penghusada
Untuk itu dibutuhkan semangat kebersamaan dan memberikan kekuatan agar dalam pemulihan ekonomi berjalan dengan baik.
"Untuk itu pemerintah juga meminta dukungan serikat pekerja termasuk KSPN. Bila perekonomian pulih maka kesejahteraan dan hak-hak para pekerja akan tetap menjadi prioritas pengusaha maupun pemerintah," tegasnya.
Dalam Kongres II KSPN 2023 sendiri diikuti sekitar 125 delegasi dari KSPN dan anggota afiliasi KSPN yaitu, Federasi Buruh Indonesia (FBI), Federasi Serikat Pekerja Mandiri Tanah Air (FSPMTA) dan FSPM Indonesia memiliki agenda utama pemilihan Presiden KSPN periode 2023-2028.
Baca Juga: Seberapa penting sarapan bagi anak, begini penjelasan pakar gizi
Disamping itu juga digelar sidang-sidang yang membahas isu-isu ketenagakerjaan saat ini untuk memperjuangkan hak-hak buruh atau pekerja.*
