Di balik keberaniannya melihat penampakan, tapi ada satu penampakan yang membuatnya luar biasa takut.
Ceritanya pada suatu malam Adun berjalan sendirian menelusuri jalan setapak dimana ia harus melewati gedung tua bekas sekolah yang sudah roboh.
Tepat di sisi jalan setapak tiba-tiba Adun berdiri terpaku dengan wajah pucat pasi.
Ia ingin berlari tetapi kakinya seperti berat diangkat tubuhnya pun gemetar.
Beberapa meter di hadapanya pada tembok terlihat seekor binatang berukuran super besar binatang tokek yang menempel di dinding tokek raksasa yang membuat Adun mati kutu ketakutan.
Ia juga ingin berteriak tapi mulut seperti dikunci. Adun hanya berdiri mematung dengan tubuh gemetar.
"Adun ayo pulang malam-malam jangan keluyuran ditempat ini!" Adun kaget pundaknya ada yang menepuk.
Orang itu adalah eyang Sutarpa, orang tua yang dikenal sebagai sesepuh kampung.
Orang itu laku menarik tangan Adun dan mengajaknya pulang.
Adun bercerita penampakan yang dilihatnya, eyang Sutarpa manggut-manggut "penampakan tokek besar bukan tanpa sebab mungkin juga karena ulahnya sering membunuh dan menyiksa tokek-tokek di gedung tua."
"Itu sebabnya tokek siluman menampakan diri"
Adun pun mengakui dirinya yang dikenal pemberani melihat penampakan hantu ternyata takut setelah melihat tokek siluman
yang akhirnya Adun juga melihat binatang tokek biasa, mendengar suaranya pun tubuhnya bergidik ngeri. (Seperti dikisahkan Siswantho di Koran Merapi) *