HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri yang dialami oleh Sarjo.
Ketika itu ia ikut tirakat di Sendang wingit bawah Pohon Beringin.
Ada kejadian apa yang membuat Sarjo merinding?
Baru sekali ini Sarjo ikut tirakat di sebuah Sendang yang bertuah dan wingit.
Bagi Sarjo keikutanya malam itu sekadar mencari pengalaman saja.
“Ini nggak ramai seperti biasanya,” kata Parmin yang mengajaknya, “Karena malam ini bukan malam Selasa Kliwon atau Jum’at Kliwon,” lanjutnya.
“Sepi kan malah enak,” jawab Sarjo.
“Tapi di dalam komplek Sendang nanti kamu wajib tenang, jika melihat atau mendengar apapun lebih baik diam, kamu bisa kungkum, atau hendak menyepi juga monggo.
"
"Dan nanti jam tiga kita ketemu di warung itu,” tunjuk Parmin, serta merta mengajak Sarjo untuk minum serta makan di warung itu.
Memasuki gerbang menuju sendang, aroma mistis tercium, dan di kiri-kanan jalan menuju Sendang tumbuh pohon-pohon besar, tak begitu jelas pohon apa, karena lampu penerangan pun tampak temaram.
Sarjo hanya diam tak berani bertanya, ia menuruti nasihat Parmin, nggak boleh bicara.
Dan ketika hendak naik tlundakan yang terbuat dari tatanan batu merah yang tidak disemen, “Sarjo, Jo, Sarjo!” seperti ada yang memanggil namanya.
Sarjo diam hanya clingukan mencoba mencari siapa yang memanggil.
Sepi tak terlihat siapaun, Sarjo pun mendekat ke Parmin, namun ia tak berani bertanya.