HARIAN MERAPI - Puluhan warga terdampak abrasi tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Pojok dan Desa Dalangan Kecamatan Tawangsari sangat membutuhkan bantuan. Sebab warga masih memiliki sertifikat tanah, namun tanah yang jadi hak miliknya hilang hanyut ke Sungai Bengawan Solo.
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) diminta bergerak cepat melakukan penanganan dengan pembangunan talud pengaman mengingat masih banyak warga lainnya terancam jadi korban abrasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Selasa (20/12/2022) mengatakan, BPBD Sukoharjo mencatat ada puluhan warga di dua desa yakni di Desa Dalangan dan Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari terdampak abrasi Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga: Kejadian misteri di Boyolali, sedang emosi keluar sumpah disambar petir langsung jadi kenyataan
Sebab tebing sungai longsor hanyut ke Sungai Bengawan Solo dampak dari derasnya arus air dan peningkatan debit air saat hujan turun.
Abrasi Sungai Bengawan Solo ditemukan BPBD Sukoharjo pertama di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari. Kejadian tersebut sudah berlangsung lama sekitar puluhan tahun. Dampaknya puluhan warga terpaksa kehilangan tanah miliknya karena hanyut ke Sungai Bengawan Solo.
Warga akibat kejadian tersebut terpaksa mengungsi ke rumah keluarga atau pindah mencari rumah baru. Dampak abrasi juga membuat warga kehilangan tanah miliknya dan hanya tinggal memegang sertifikat tanah saja.
Baca Juga: Perempuan cerdas, perkuat ketahanan keluarga di era digital
Kejadian tersebut sudah dilaporkan warga ke pihak terkait mulai pemerintah desa, kecamatan dan Pemkab Sukoharjo. Namun penanganan abrasi Sungai Bengawan Solo sepenuhnya menjadi kewenangan BBWSBS. Penanganan tersebut berupa pembangunan talud pengaman.
BPBD Sukoharjo sudah berkoordinasi dengan BBWSBS dan telah melakukan penanganan sementara abrasi Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari dengan pemasangan bronjong dan karung berisi pasir. Namun upaya tersebut belum maksimal karena longsoran tebing sungai masih terus terjadi sampai sekarang dan semakin parah.
Kondisi abrasi Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari semakin parah. Warga tidak hanya kehilangan tanah saja, namun juga berdampak pada perekonomian sekitar mengingat banyak warga lainnya takut kehilangan tanah akibat abrasi.
Sudah puluhan tahun abrasi Sungai Bengawan Solo di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari. Sekarang muncul abrasi baru lagi Sungai Bengawan Solo di Desa Pojok Kecamatan Tawangsari. Penanganan memang harus dibangun talud pengaman dari BBWSBS yang memiliki kewenangan.
Baca Juga: Meriahnya Festival Gurami Tirtomulyo bersama UGM, selain live memasak juga ada hiburan Gedruk
"Apabila dibiarkan maka bisa saja di Desa Pojok itu bernasib sama dengan Desa Dalangan banyak warga punya tanah tapi hanyut atau longsor ke sungai dan sekarang tinggal memegang sertifikat tanahnya saja," ujarnya.
BPBD Sukoharjo meminta agar penanganan abrasi Sungai Bengawan Solo dilakukan secara cepat oleh BBWSBS. Sebab dampak yang dirasakan sangat besar harus diterima warga.