Diajukan penanganan BBWSBS, kerusakan sepanjang Sungai Bengawan Solo didata Pemkab Sukoharjo

photo author
- Minggu, 11 Desember 2022 | 14:10 WIB
Logo Kabupaten Sukoharjo  (Foto: sukoharjokab.go.id)
Logo Kabupaten Sukoharjo (Foto: sukoharjokab.go.id)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo mendata kerusakan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya untuk dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Pendataan dilakukan terkait kondisi talud, tebing sungai, pintu air, sedimentasi dan tumpukan sampah yang bisa memicu terjadinya bencana alam banjir dan abrasi sehingga membahayakan warga Sukoharjo saat musim hujan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, Minggu (11/12/2022) mengatakan, pendataan dilakukan sebagai bagian inventarisir kondisi Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga: Pernikahan Kaesang-Erina, belasan ribu relawan Jokowi di Mangkunegaran Solo ikut mendoakan

Sebab Sungai Bengawan Solo melintasi beberapa desa dan kecamatan yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat setempat.

Seperti saat musim hujan, luapan Sungai Bengawan Solo berdampak banjir. Selain itu juga ditemukan kerusakan seperti abrasi maupun talud ambrol.

Musim hujan juga berdampak pada sungai lainnya di wilayah Sukoharjo karena jadi penyebab banjir.

Pendataan dilakukan secara menyeluruh dengan menginventarisir kondisi talud, tebing sungai, pintu air, sedimentasi dan tumpukan sampah.

Pemkab Sukoharjo melibatkan kepala desa, camat dan organisasi perangkat daerah (OPD). Keterlibatan semua pihak dilakukan untuk mengetahui secara riil kondisi Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya.

Baca Juga: Brazil tersingkir dari Piala Dunia 2022, Neymar mengaku hancur secara psikologis, ini perasaan hatinya.

"Tujuannya untuk mengetahui kondisi riil dan tingkat kerusakan serta penanganan kedepan sebagai antisipasi terjadinya bencana alam yang bisa merugikan masyarakat," ujarnya.

Widodo mencontohkan, seperti kasus abrasi tebing Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari.

Kerusakan parah berdampak pada warga yang terpaksa meninggalkan rumah karena pondasi tergerus aliran air. Warga harus mengungsi ke rumah anggota keluarganya yang lain agar bisa selamat.

"Kasus abrasi di Desa Pojok Kecamatan Tawangsari itu sudah lama. Sudah diketahui dan dilaporkan tapi penanganannya yang lama hingga akhirnya warga terdampak dirugikan harus mengungsi meninggalkan rumahnya," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X