HARIAN MERAPI - Pintu air Sungai Siluwur di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru dipenuhi tumpukan sampah. Kondisi tersebut menyebabkan rawan banjir.
Mengetahui hal itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani meminta kepada Camat Weru dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) secepatnya melakukan pembersihan.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengetahui adanya tumpukan sampah di pintu air Sungai Siluwur di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru saat perjalanan pulang dari pantauan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Desa Karangtengah Kecamatan Weru, Kamis (8/12).
Baca Juga: Menyusul The Daddies, Fajar/Rian melaju ke babak semifinal World Tour Finals 2022
Tumpukan sampah tersebut dilihat bupati sudah sangat banyak dan membahayakan. Bupati seketika meminta kepada Camat Weru dan DPUPR Sukoharjo secepatnya membersihkan tumpukan sampah di pintu air Sungai Siluwur.
"Bersihkan sampah yang ada jangan sampai mengakibatkan petani atau warga terdampak," ujarnya, Jumat (9/12/2022).
Bupati sudah bertemu warga dan mendapat penjelasan mengenai kondisi pintu air dan Sungai Siluwur yang banyak dipenuhi sampah. Sumber penyebab tumpukan sampah di pintu air Siluwur terjadi karena kiriman dari atas karena terbawa arus sungai.
"Kalau perlu pakai alat berat. Terpenting bagaimana caranya sampah dibersihkan. Kalau air Sungai Siluwur nik sangat membahayakan warga terdampak banjir," lanjutnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi unggah foto siraman putra bungsu Kaesang Pangarep, banjir komentar
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, mengatakan, deteksi dini fungsi saluran air, irigasi, drainase, sungai dan pintu air dilakukan dengan melibatkan semua pihak baik petugas maupun masyarakat.
Hal ini mengingat sebaran saluran air, irigasi, drainase dan sungai berada merah disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Masing-masing memiliki peran sendiri.
Beberapa saluran air juga diketahui dalam pemukiman warga. Bahkan banyak diantaranya kondisi saluran air tertutup rapat sehingga menyulitkan untuk kontrol.
"Deteksi dini fungsi saluran air, irigasi, drainase dan sungai ini untuk memastikan semua berfungsi dengan baik mengalirkan air dan tidak ada penyumbatan atau kendala sehingga mengakibatkan terjadinya genangan dan banjir saat puncak hujan beberapa bulan kedepan diperkirakan Desember hingga Januari dan Februari. Sekarang masih awal hujan," ujarnya.
Baca Juga: Kasus KTH Tani Makmur Maitan Pati bisa merembet ke Kades lain
BPBD Sukoharjo menggerakan semua pihak untuk membantu melakukan program tersebut. Salah satu gerakan yang rutin dilakukan yakni bersih sungai. Kegiatan digelar dibeberapa sungai menitik beratkan pembersihan sampah dan sedimentasi.