Pengamat politik ibaratkan LaNyallla dan Dokter Zul sebagai pemain orkestra

photo author
- Rabu, 30 November 2022 | 08:30 WIB
LaNyalla Mahmud Mattalitti dan dr Zulkifli Eko Mei saat bertemu dengan Try Sutrisno (tengah).  (Istimewa)
LaNyalla Mahmud Mattalitti dan dr Zulkifli Eko Mei saat bertemu dengan Try Sutrisno (tengah). (Istimewa)

HARIAN MERAPI - Pengamat politik dari Duri Institute, Agung Marsudi mengibaratkan sosok Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Koordinator Presidium Nasional Majelis Permusyawaratan Bumiputra, dr Zulkifli Eko Mei yang dinilainya sebagai duet orkestra.

Menurutnya, LaNyallla dan dokter Zul ibarat dua pemain musik asal Jawa Timur, yang berkolaborasi membawakan lagu yang sama, yakni 'Kembali ke UUD45'.

Baca Juga: Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti: Nilai Kebangsaan Adalah Jati Diri Bangsa yang Harus Dibumikan

"LaNyalla (LN) itu seperti pemain bass, pak dokter pemain drum, ada saatnya LN memainkan solo bass, dan dokter memainkan solo drum. Tergantung bagaimana situasi panggungnya, boleh jadi bila ketemu pemain lead gitar dan organ, tentu permainan akan lebih atraktif, apalagi dilengkapi orkestra, makin harmonis, kewajiban penonton tepuk tangan, selanjutnya melempar botol air mineral, bila dibutuhkan," kata Agung dalam keterangannya yang diterima Harian Merapi, Rabu (30/11/2022).

Dalam konteks kekinian, lanjut Agung, jika para pemain jazz yang memainkan lagu 'Kembali ke UUD45', sementara lainnya yang mendukung pilpres langsung, ibarat penggemar musik dangdut, yang penting "goyang", meski lirik lagunya menggambarkan penderitaan.

Baca Juga: Ini sembilan rekomendasi yang dikeluarkan DPD RI atas kasus BLBI

"Duet LaNyalla dan dokter Zul, seperti sedang memainkan musik Jazz, jelas tidak mungkin diminati penggemar dangdutan, atau diskoplo," ujarnya.

Menurutnya, perjuangan kembali ke UUD 1945 asli tidak hanya membutuhkan konsistensi, dan energi tapi juga kegilaan. Karenanya ia jadi teringat, tujuh 'orang gila' dari Jawa Timur, versi Gus Dur.

Api LaNyalla, sambung Agung, telah menyala. Dokter Zul sedang menyelesaikan diagnosa, untuk selanjutnya melakukan operasi. Tentu, keduanya tak boleh asal 'bergoyang'. Sebab masih ada Wakil Presiden RI ke-6, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno yang mengawal langkah keduanya.

Baca Juga: Laksamana TNI Yudo Margono jadi calon tunggal Panglima TNI, begini respons anggota Komisi I DPR

Seperti dikutip dari lanyallacenter.id, Pak Try sempat memberikan wasiat kepada LaNyalla untuk melakukan Kaji Ulang Konstitusi hasil Amandemen tahun 1999-2002 silam, demi penyelamatan bangsa dan negara.

“Saya ini sudah 87 tahun, tidak lama lagi akan meninggal, saya titip wasiat kepada Anda, karena saya tahu Kakek Anda, Pak Mattalitti itu pejuang. Waktu peristiwa perobekan Bendera Belanda di Surabaya, saya masih anak-anak, melihat dari toko Kakek Anda di Tunjungan. Tolong selamatkan bangsa dan negara ini dari kehancuran di masa depan,” ungkap pria kelahiran Surabaya 15 November 1935 itu saat menerima LaNyalla di kediamannya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X